DEPOK, KOMPAS.com - Asbulloh, karyawan pemotong ayam dibunuh oleh Andi Ardiansyah (22) dengan menggunakan pisau pemotong ayam.
Selain itu, Andi juga memukul korban dengan menggunakan batu hebel.
"Pelaku sudah menyiapkan pisaunya saat bersama korban," ujar Kapolres Depok AKBP Azis Andriansyah, di Polres Depok, Jumat (30/8/2019).
Niat buruk pelaku dilatarbelakangi menumpuknya utang pembayaran lapak potong ayam yang ia sewa Rp 100.000 per hari.
Karena tak sanggup bayar, utangnya kian menumpuk hingga Rp 4 juta.
"Jadi sebelum peristiwa pembunuhan, pelaku mendapat batas waktu ditagih," kata Azis.
Azis mengatakan pelaku merupakan teman korban sesama pemotong ayam di Pasar Timbul. Selain pemotong ayam, korban juga sekaligus penagih setoran dari pedagang-pedagang ayam.
Baca juga: Pembunuhan Karyawan Potong Ayam Diduga Sudah Direncanakan
Sebab ia tahu korban kesehari-hariannya adalah penagih setoran ayam ke pedagang-pedagang ayam.
"Di situlah pelaku mengikuti korban (berboncengan) karena sedang melakukan penagihan penjualan ayam," ucapnya.
Di tengah perjalanan, pelaku berpura-pura berhenti untuk ke toilet dan meminta korban menunggunya.
"Setelah pelaku buang air langsung ia melakukan aksi pembunuhan itu," ucapnya.
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku kemudian mengambil uang setoran korban yang dibawa saat itu sebanyak Rp 4.280.000.
"Kemudian tiga barang lainnya dibuang di tempat lain yakni motor, tas korban dan ponsel korban," ucapnya.
Menurutnya, alasan pelaku membuang barang-barang korban adalah untuk menghilangkan jejak.
Baca juga: 3 Fakta Seputar Kematian Karyawan Rumah Potong Ayam di Depok
Azis mengatakan, pelaku sempat bersembunyi di kediamannya. Namun, akhirnya pelaku ditangkap polisi di kediamannya di Jagakarsa pada Rabu (28/8/2019) sore.