JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Penghapusan Bensin Bertimbal Ahmad Safrudin menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjukkan komitmen dalam pengendalian pencemaran udara Ibukota dalam 2 tahun kepemimpinannya.
"Memang (hasilnya) masih belum kelihatan. Tapi kita lihat, Pak Anies cukup bagus, dia ada roadmap untuk mengendalikan pencemaran udara dari 2019 ke 2030, secara jangka panjang dan dibuat juga jangka pendeknya. Kemudian beliau bikin instruksi (gubernur)," ungkap pria yang akrab disapa Puput itu kepada Kompas.com, Rabu (16/10/2019) malam.
Juli 2019 lalu, Pemprov DKI Jakarta mencanangkan peta jalan (roadmap) pengendalian polusi udara yang akan dikerjakan hingga 2030 nanti. Roadmap tersebut bertajuk "Jakarta Cleaner Air 2030", berisi 14 rencana pengendalian polusi udara seperti pemantauan kualitas udara, pengembangan transportasi ramah lingkungan, dan penerapan uji emisi kendaraan bermotor.
Baca juga: 2 Tahun Kepemimpinan Anies, F-Gerindra Soroti Program Rumah DP Rp 0 dan OK OCE
Di sisi lain, Anies Baswedan juga menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 pada Agustus lalu, berisi instruksi pada jajaran Pemprov DKI untuk mengendalikan pencemaran udara.
Di sana, tercantum sejumlah poin penting seperti pembangunan 25 ruas trotoar, perluasan sistem ganjil-genap, pembatasan usia kendaraan, serta penghijauan gedung pemerintah dan sekolah.
Puput menilai, terobosan sejenis itu belum pernah dilakukan pendahulu Anies.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok misalnya, yang memimpin Jakarta hingga 2017 lalu secara terang-terangan menepikan agenda pengendalian polusi udara Ibukota.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD: 2 Tahun Anies Memerintah, Perilaku Warga Terkait Sampah Tak Banyak Berubah
"Agak berbeda dengan zaman Pak Ahok. Beliau waktu kita sampaikan ide pengendalian pencemaran udara, langsung dipotong. Artinya dipotong itu begini, beliau bilang 'ini bukan prioritas kami. Kami akan bangun ekonomi, ekonomi bagus, serta-merta polusi udara akan turun'," kata Puput.
Meski demikian, Anies dinilai belum mampu mengelola jajarannya agar sanggup menerapkan instruksinya soal polusi udara.
Menurut Puput, gagasan Anies bagus, tetapi butuh orang seperti Ahok untuk membuat jajaran Pemprov DKI tertib dan menerapkan instruksinya.
"Komitmennya (Anies) kita salut lah. Cuma dalam konteks langkah-langkah konkret, penerapan masih tersandera birokrat. Birokrat kita itu harus dikerasin, manajemen Pak Ahok itu cocok," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.