BANGKOK, KOMPAS.com - Indonesia ternyata menjadi acuan bagi negara-negara di Asia Tenggara sebagai negara dengan moda angkutan kereta dengan penumpang terbanyak.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro menyampaikan hal ini di hadapan seluruh delegasi Asean Railways CEOs' (ARCEO) ke-41.
"Kita menggalang (ARCEO) ini supaya kita bisa share pengalaman masing-masing dari ke-8 institusi yang ikut CEO meeting ini, itu yang paling banyak angkut penumpang itu Indonesia," kata Edi seusai pembukaan ARCEO di Hotel Grand Centara, Bangkok, Thailand, Selasa (29/10/2019).
Menurut Edi, berdasarkan data pada tahun 2018, KAI sudah mengangkut 425 juta penumpang.
Negara-negara lain ingin mengetahui strategi yang digunakan oleh Indonesia.
"Tahun lalu saya dilaporkan waktu di Myanmar, itu Malaysia ngangkut yang paling tinggi kedua dari kita, itu 80 juta. Jadi sebenarnya kita ini acuan dari mereka-mereka," ujarnya.
Baca juga: Menjajal Kereta Layang di Bangkok, Nyaman dan Mulus...
Selain itu, operator Indonesia juga mempresentasikan mengenai perusahaan pembuat kereta hingga sistem persinyalan di Indonesia.
"Kita punya INKA, INKA itu sudah rutin men-supply atau membuat kereta buat KAI. Kenapa ini enggak ekspos di luar. Nah ini nanti saya akan memberikan presentasi kepada mereka. Kemudian LEN, signaling sistem di perkeretapian. Ini juga bagus diekspos di ASEAN," jelas Edi.
Diketahui, ARCEO merupakan ajang pertemuan rutin tahunan pimpinan operator perkeretaapian di kawasan Asia Tenggara yang membahas aspek teknis, operasi, pemasaran, pelayanan, teknologi, dan perkembangan perkeretaapian di ASEAN.
Selain KAI, ada tujuh perusahaan operator kereta api yang menjadi anggota ARCEO dari negara-negara ASEAN lainnya yaitu Cambodia Railways (Kamboja), Lao Railways Authority (Laos), KTM Berhad (Malaysia), Myanmar Railways (Myanmar), State Railways of Thailand (Thailand), Vietnam Railways (Vietnam), dan Philippine National Railways Delegation (Filipina).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.