Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes PKL di Car Free Day ke Anies: Katanya Trotoar untuk Jualan, Kenapa Sekarang Diusir?

Kompas.com - 24/11/2019, 11:38 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan penataan PKL di kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di sepanjang Sudirman-Thamrin dikeluhkan oleh para pedagang.

Salah satunya Ibu Tengku (45), seorang pedagang nasi pecel yang biasa berjualan di trotoar Sudirman-Thamrin saat HBKB.

Ibu Tengku menagih janji Anies Baswedan yang berencana membuat trotoar sebagai tempat berjualan.

Dia bingung sekarang Pemprov DKI malah mengusir para pedagang yang biasa berjualan di trotoar HBKB Sudirman-Thamrin.

"Katanya mau pakai jualan, kenapa sekarang diusir gini. Jualannya susah Pak Anies, enggak boleh pake payung, Saya sebelumnya (jualan) di depan Mandarin Hotel (Jl. Thamrin)," kata Tengku saat ditemui di tempat berjualan yang bergeser ke Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Baca juga: Warga Senang Bisa Nikmati CFD yang Tak Lagi Disesaki PKL

Sambil mengomel pendapatannya turun sebesar 75 persen, Ibu Tengku meminta agar bisa bertemu dengan Anies Baswedan.

Dia ingin menagih janji agar PKL bisa kembali berjualan di Trotoar HBKB Sudirman-Thamrin.

"Saya mau ketemu Pak Anies saja deh, saya bilang nih foto pas sama Pak Anies pas lagi ngobrol, nih liat nih," kata dia.

Tengku bercerita Anies pernah berbicara kepadanya akan mempersiapkan trotoar agar bisa digunakan berjualan.

"Sakit kepala, jual pecel, bisa Rp 2 juta, sekarang Rp 500 ribu aja susah," kata dia.

Hal yang sama dirasakan pedagang sosis bakar, Ria Hairiah yang biasa berjualan di pinggir Bundaran Hotel Indonesia.

Baca juga: PKL Sudah 3 Tahun Minta Direlokasi ke Pasar Senen Blok III

"Di wilayah HI, biasa dagang paling kecil Rp 700 ribu, sekarang paling banyak paling Rp 400 ribuan," sambil menunjukkan tusukan sosis bakarnya yang masih banyak tersisa.

Ria berharap penataan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tidak merugikan para pedagang lagi.

Jika memang benar-benar ingin ditata, kata dia, sebaiknya melibatkan para pedagang yang biasa berjualan di kawasan tersebut.

"Kalau bisa mah, boleh dibagusin, tapi ditata biar enak dagangnya, bukan begini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com