Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Perketat Pengawasan Proyek Saluran Air yang Rusak Rumah Warga Cakung

Kompas.com - 03/12/2019, 18:40 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperketat pengawasan proyek saluran air yang merusak rumah warga di wilayah RW 09, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Lurah Penggilingan Usdiyati mengatakan, pihaknya akan rutin mengawasi berlangsungnya proyek pemasangan u-ditch di wilayah RW 09. Hal itu agar pengerjaan berjalan lancar dan cepat.

"Kita pantau terus yah tadi juga kita pantau, kita pastikan mereka bekerja dan menyelesaikan sesuai berita acara yang disepakati kemarin," kata Usdiyati saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Dalam berita acara yang disepakati pada pertemuan berbagai pihak terkait pada Jumat (29/11/2019) lalu, tertulis bahwa pihak kontraktor akan segera merapikan pekerjaan yang kini masih berantakan dan telah merusak sejumlah tembok rumah warga.

Baca juga: Lurah Tegur Kontraktor yang Tak Bereskan Sisa Proyek Saluran Air di Cakung

Menurut Usdiyati, belum rapinya sisa pengerjaan proyek dan rumah warga yang belum diperbaiki karena kurangnya pengawasan. Oleh sebab itu, pihaknya akan memperketat pengawasan pengerjaan proyek tersebut.

"Menurut saya itu harus terus dimonitor pekerjaannya. Lagi pulang kampung katanya tukangnya, saya tegaskan ke mereka supaya pekerja lebih disegerakan kerjanya dipercepat. Kemarin sudah disepakati bahwa bahwa kontraktor itu akan merapihkan pekerjaannya sampai tanggal 13 Desember," ujar Usdiyati.

Sebelumnya, warga RW 09, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, mengeluhkan pengerjaan proyek saluran air di wilayah setempat yang berjalan lambat dan merusak rumah warga.

Baca juga: Warga Cakung Harap Kontraktor Segera Perbaiki Saluran Air yang Rusak Rumah

Sejumlah titik pengerjaan sudah selesai. Namun, hasil pengerjaan masih belum dirapikan dan rumah warga yang rusak belum diperbaiki. Hal itu membuat warga geram dan memilih merapihkan dan memperbaiki sendiri rumahnya yang rusak.

Belum lagi urukan tanah yang membuat jalan kotor dan taman rusak, menambah keluhan warga terkait pelaksanaan proyek tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com