Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak di GDC Tewaskan Pengendara, PUPR Depok Serahkan ke Pengembang

Kompas.com - 12/12/2019, 12:51 WIB
Anggita Nurlitasari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kerusakan jalan di sepanjang Boulevard Grand Depok City (GDC) sampai saat ini masih terus menjadi sorotan, apalagi kerusakan itu menyebabkan salah seorang warga tewas dalam kecelakaan.

Meski jalan rusak sudah memakan korban nyawa, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok menyerahkan seluruh tanggung jawab ke pihak pengembang.

"Kalau yang kemarin berlubang itu tanggung jawabnya GDC, seharusnya pihak GDC yg bertanggung jawab," ujar Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Citra Indah Yulianti saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Ustaz Beben Tewas dalam Kecelakaan Saat Menghindari Jalanan Berlubang di GDC Depok

Menurut dia, jalan yang telah diserahkan oleh pihak pengembang kepada Pemerintah Kota Depok baru jalan di depan Pemadam Kebakaran (Damkar) sampai SPBU Pasar Pucung.

Sementara untuk jalan lainnya di luar titik itu, masih menjadi tanggung jawab pihak pengembang. 

Adapun, meski masih dalam wilayah komplek GDC, Jalan Boulevard GDC ini menjadi salah satu akses penting warga Depok karena menghubungkan Jalan Raya Margonda ke Kali Mulya ataupun arah sebaliknya.

Jalan Raya Boulevard Grand Depok City Yang BerlubangKOMPAS.com/ANGGITA NURLITASARI Jalan Raya Boulevard Grand Depok City Yang Berlubang

Rusaknya jalan itu juga telah banyak merenggut korban, belum lama ini Anggraito Andarbeni atau yang biasa disebut Ustaz Beben.

Dia mengalami kecelakaan ketika melewati GDC dan hendak pergi untuk mengikuti ujian di Universitas Terbuka (UT) pada Minggu (8/12/2019) pagi. Ustab Beben pun tewas akibat peristiwa ini.

Baca juga: Kenangan Keluarga dengan Ustaz Beben sebelum Tewas Akibat Jalan Rusak di GDC

Di lain pihak, ketika mendatangi gedung Marketing Office GDC untuk mengkonfirmasi, resepsionis gedung mengatakan bahwa pihak yang dapat dimintai keterangan yakni Pak Nano sedang tidak berada di kantor dan resepsionis tersebut hanya memberikan nomor telepon Nano.

Namun, saat dimintai keterangan melalui pesan teks tak ada satupun balasan yang didapatkan, selain itu saat berusaha menghubungi Nano, telepon tersebut juga sempat dimatikan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi sama sekali yang diberikan Nano sebagai pihak yang dapat bertanggung jawab dari rusaknya jalan di GDC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com