Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Natal dan Tahun Baru, Toko Kopi di Pasar Santa Banjir Pelanggan Mancanegara

Kompas.com - 16/12/2019, 14:31 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Dunia Kopi, kedai kopi milik Suradi nampak sedang dikunjungi para pembeli setianya.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, pembeli yang datang pun tidak hanya dari dalam negeri. turis dan pekerja yang berasal dari luar negeri pun terlihat memenuhi kedai tersebut.

Toko kopi yang berada di lantai dasar Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini memang kerap didatangi para pencinta kopi dalam maupun luar negeri.

Namun, pengunjung semakin meningkat menjelang hari Natal dan Tahun Baru.

"70 persen dari luar negeri. Ada yang dari Eropa, Asia, kemarin dari Amerika," kata Suradi saat ditemui di kedainya, Senin (16/12/2019).

Para pembeli yang kebanyakan orang luar negeri membeli kopi dalam jumlah banyak di kedainya untuk dibawa pulang ke negara masing-masing saat libur Natal dan Tahun Baru.

"Sudah seminggu terakhir naik sekali. Naiknya bisa dua kali lipat. Contohnya ini beli sampai 60 bungkus satu orang. Kemarin juga ada beberapa orang belinya juga sampai 40, 50 buat di bawa pulang ke Korea, ke Jepang, ada juga yang bawa ke Amerika, dari Filipina, Australia, hampir seluruh dunia," kata dia.

Sebagian dari mereka membawa pulang kopi ke negara asalnya bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk dinikmati sendiri.

"Mereka rata-rata memang sebagai penikmat kopi, bukan untuk dijual lagi. Beberapa ada yang dijual kembali. Tapi ya kebanyakan penikmat," tambah Suradi.

Para pelanggan pun punya selera tersendiri ketika membeli kopi dalam suasana Natal dan Tahun baru.

Salah satu yang paling laris adalah kopi Luwak khas Indonesia.

Banyak pelanggan yang gemar dengan Kopi Luwak dari kedainya karena harga yang cukup murah dan rasanya yang khas.

"Rata-rata mereka senang kopi Luwak juga. Kopi luwak Indonesia luar biasa. Karena kan dijual di sini cuma Rp 500.000 sekilo. Di tempat lain sudah jutaan (rupiah). Makanya kemarin sekarung sehari habis untuk luwak," kata Suradi.

Dia memperkirakan jika fase membeludaknya pelanggan kopi akan terus berlangsung hingga masa liburan natal dan tahun baru habis.

Dia berharap pengunjung di dalam dan luar negeri bisa terus berdatangan ke tempatnya untuk mencicipi kopi asli Indonesia yang tidak kalah dengan kualitas dunia.

Hal tersebut sekaligus bisa mengangkat citra kopi di mata dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com