Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

68 Debitur Dilaporkan akibat Penyalahgunaan Pembayaran Kredit Jaminan

Kompas.com - 30/12/2019, 15:30 WIB
Anggita Nurlitasari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - PT Sinar Mas Hana Finance mencatat, dalam tiga tahun terakhir sedikitnya ada 68 debitur yang dilaporkan ke pihak kepolisian lantaran menyalahi aturan pembayaran.

"Total ada 68 yang sudah dilaporkan ke kepolisian, yang paling tinggi di Tangerang, Jawa Barat lah," ujar Unit Head Lead & Ligitasi PT Sinar Mas Hana Finance Eka Prasetyo, Senin (30/12/2019).

Adapun modus yang digunakan oleh pelaku penggelapan, yakni dengan memberikan alamat palsu hingga memindahtangankan unit.

"Biasanya sih memberikan data palsu mulai dari PBB sampai KTP. Lalu saat kami datangi diangsuran pertama enggak ada," ujar Eka.

Kendala yang dihadapi pihak Sinar Mas dalam melakukan upaya penagihan kepada debitur beragam, mulai dari upaya pengeroyokan yang dilakukan organisasi masyarakat (Ormas) hingga unit yang tidak diketahui keberadaannya.

Baca juga: Kasus Djeni, Pelaku Penggelapan 62 Mobil Segera Disidang

Dengan adanya benturan tersebut, PT Sinar Mas Hana Finance memilih jalur hukum, seperti yang terjadi pada debitur Depok berinisial LH yang kini mendekam di penjara akibat penggelapan.

"Ia diancam dengan jeratan Pasal 36 Undang-Undang No 42 Tahun 1999 tentang Fidusia Jo 372 KUHP tentang mengalihkan, menggadaikan atau menyewakan benda hang menjadi jaminan fidusia atau penggelapan," ujar Eka

Adapun kerugian yang dialami oleh PT Sinar Mas Hana Finance pada 2019, yakni sebesar Rp 104. 124.866.

Terkait kasus tersebut, pihak PT Sinar Mas Hana Finance mengimbau kepada para debitur agar lebih bijak dalam persoalan tanpa melibatkan pihak lain.

"Kalau memang tidak sanggup, unit bisa dikembalikan dan ada kompensasi sesuai dengan hitungan yang berlaku," ujar Wakil Kepala Cabang PT Sinar Mas Hana Finance Depok Yusuf Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com