Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Curiga Gerindra Lobi Pimpinan DPRD untuk Tunda Pemilihan Wagub DKI

Kompas.com - 30/12/2019, 17:25 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin curiga, Partai Gerindra selama ini melakukan lobi politik kepada unsur pimpinan DPRD DKI untuk terus menunda proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta.

Sebab, pemilihan wagub DKI mandek karena rapat pimpinan gabungan (rapimgab) DPRD DKI Jakarta untuk membahas draf tata tertib pemilihan wagub tak kunjung dilaksanakan dengan alasan tidak kuorum.

Padahal, dua nama bakal cawagub sudah diserahkan ke DPRD DKI sejak Maret 2019. Dua nama itu, yakni kader PKS Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Adapun, rapimgab merupakan rapat antara pimpinan DPRD DKI, pimpinan fraksi, dan pimpinan komisi.

Baca juga: Wagub DKI Sempat akan Dibiarkan Kosong hingga Akhir Jabatan Anies

"Jangan-jangan Gerindra juga sebenarnya menunda-nunda proses ini. Kami khawatirnya begitu. Ini persepsi kami ya, bisa keliru," ujar Arifin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (30/12/2019).

Menurut Arifin, Gerindra bisa saja berupaya menunda proses pemilihan wagub DKI karena masih mengincar posisi tersebut.

Dia menilai, Gerindra belum ikhlas menyerahkan kursi wagub DKI kepada PKS.

"Jangan-jangan memang (Gerindra) masih punya keinginan supaya satu (cawagub dari) PKS, satu (dari) Gerindra. Ada kesan belum legowo kalau dua-duanya (cawagub) dari PKS," kata dia.

Selain Gerindra, Arifin berujar, bisa saja parpol-parpol lain di DPRD DKI juga berupaya menghalangi pemilihan wagub DKI.

Sebab, posisi wagub bisa meningkatkan perolehan suara PKS pada pemilihan umum berikutnya.

Baca juga: PKS: Soal Cawagub DKI, Itu Lobi Gerindra supaya Masing-masing 1 Calon

"PKS bagi partai lain kan kompetitor. Kalau PKS jadi wagub, ini pasti akan berdampak untuk peningkatan suara PKS. Tentunya partai-partai lain kan tidak menginginkan itu," ucap Arifin.

Arifin berharap pemilihan wagub DKI pengganti Sandiaga Uno segera diproses. Apalagi, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi telah menjanjikan wagub akan terpilih pada Januari 2020.

Dia meminta semua pihak tidak menghalangi proses pemilihan wagub tersebut.

"Proses yang sedang berjalan ini tolong dijalankan dengan baik, enggak dihalang-halangi. Itu bagian penghormatan dalam demokrasi," tutur Arifin.

Kursi wagub DKI kosong sejak ditinggalkan Sandiaga lebih dari setahun lalu.

PKS dan Gerindra pernah sepakat bahwa kursi wagub menjadi hak PKS. Kedua pihak pun sudah menyerahkan dua nama bakal cawagub ke DPRD DKI, melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada Maret 2019.

Baca juga: Masih Tunggu Sikap PKS, Waketum Gerindra Sebut Nama Cawagub DKI Belum Disepakati DPP

DPRD DKI kemudian membentuk panitia khusus untuk menyusun tata tertib pemilihan wagub. Pansus telah menyelesaikan tugasnya.

Namun, proses pemilihan wagub tak berjalan karena draf tata tertib yang disusun pansus tak kunjung dibahas dalam rapimgab hingga berakhirnya masa kerja DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.

DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 juga belum membahas proses pemilihan wagub karena terlebih dahulu membahas rancangan anggaran DKI tahun 2020.

Mendeknya proses pemilihan wagub membuat Gerindra mengajukan empat bakal cawagub alternatif kepada PKS.

Empat nama tersebut, yaitu Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantono, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, anggota Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.

Gerindra juga menyampaikan ada kesepakatan baru soal cawagub DKI. Gerindra menyatakan cawagub baru yang akan diusulkan, yakni satu orang dari Gerindra dan satu orang dari PKS.

Namun, PKS menyatakan belum ada kesepakatan baru soal cawagub DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com