Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Anak-anak Senang Main Tuh Saat Banjir

Kompas.com - 03/01/2020, 16:52 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, anak-anak kecil senang bermain saat banjir. Anak-anak itu bahkan berenang di air banjir.

Anies mengetahui hal itu saat berbincang dengan anak-anak ketika meninjau lokasi banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).

"Anak-anak pada senang main tuh. Benar kan? Wong saya kemarin ke Kampung Pulo. Banjir kan di sana. Jadi anak-anak pada main saja, berenang," ujar Anies saat berbincang dengan korban banjir yang mengungsi di GOR Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).

Baca juga: Bantah Silang Pendapat Anies dan Basuki soal Banjir, Luhut: Mereka Sudah Sepakat

Anies mengatakan, anak-anak yang berenang di air banjir tidak hanya korban banjir. Ada pula anak-anak dari wilayah lain yang tidak banjir sengaja datang ke lokasi banjir untuk bermain.

"Dari kampung sebelah, mau berenang katanya. Jadi buat anak-anak sih senang saja," kata dia.

Selain di lokasi banjir, lanjut Anies, anak-anak yang mengungsi di lokasi pengungsian pun tampak senang bermain.

Anies meminta para orangtua mengingatkan anak-anak mereka untuk beristirahat.

"Ini mereka juga di sini kan senang saja, tetapi belum tentu mereka ingat harus istirahat. Jadi ibu, bapak, dorong anak-anaknya untuk istirahat cukup biar mereka enggak sakit," ucap Anies.

Dalam kesempatan itu, Anies berpesan kepada para pengungsi untuk selalu menjaga kesehatan.

Dia meminta warga langsung memeriksa kesehatan mereka saat merasa tidak enak badan.

Pemprov DKI sudah menyediakan tempat pemeriksaan kesehatan di lokasi pengungsian.

"Jangan ditunggu parah. Kalau sudah merasa enggak enak, di depan sana ada tempat pemeriksaan kesehatan, langsung lapor minta diperiksa, minta dikasih obat," ucap Anies.

Baca juga: Satu Regu Tim SAR Pekanbaru Bantu Penanganan Banjir di Jadetabek

Adapun banjir merendam Jakarta sejak Rabu (1/1/2020). Banjir disebabkan curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem.

Banjir diperparah dengan adanya luapan kali karena debit air yang masuk dari hulu.

Lebih dari 31.000 warga mengungsi akibat rumahnya terendam banjir. Namun, kini ada pula warga yang sudah kembali ke rumah. Banjir pun berangsur-angsur surut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com