Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibanding Kawasan Sabang, Wakil Ketua DPRD DKI Minta Pemprov Tempatkan PKL di Thamrin 10

Kompas.com - 15/01/2020, 19:29 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi PAN Zita Anjani meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih mangawasi penempatan pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Sabang, Jakarta Pusat.

Menurut dia, saat ini sejumlah PKL yang berada di Kawasan Sabang justru menghalangi para pengusaha kuliner yang memakai ruko atau toko sehingga menjadi kurang laku.

"Di Sabang ini kita tahu sudah lama. Bahkan salah satu, nasi padangnya aja dari 1958. Mereka bayar pajak. Mereka kontribusi ke DKI dan sebagainya. Jadi saya enggak ngomong mana yang harus diprioritaskan, tapi kita tahu sejarahnya seperti itu faktanya," ucap Zita di lantai 9, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).

Baca juga: Kawasan Sabang akan Dikembalikan Jadi Tempat Nongkrong Era 70-an

Ia mengatakan, agar lebih rapi para PKL yang baru membuka lapaknya di Kawasan Sabang sebaiknya dialihkan ke Kawasan Kuliner Thamrin 10.

"Jadi kalau ada PKL yang baru datang lebih baik ditempatkan di Thamrin 10. Itu ada bagus juga, lebih rapi justru. Jadi pengusahanya hidup, PKL-nya hidup, rapi semuanya," kata dia.

Anggota DPRD DKI tak keberatan dengan adanya revitalisasi maupun penataan Kawasan Sabang. Namun harus lebih tertata termasuk para PKL.

"PKL baru boleh tapi harus ada tempatnya, jadi enggak boleh jalanan yang memang sudah ada usahanya. Justru kita mau menghidupkan PKL. Tapi harus ditata," ujarnya.

Baca juga: Diprotes Pengusaha, Pemkot Jakpus Sebut Penataan Kawasan Sabang Masih Konsep

Pemprov DKI Jakarta akan mengembalikan kawasan Sabang, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, jadi tempat nongkrong tahun 1970-an.

Penataan akan dilakukan setelah trotoar Sabang direvitalisasi.

"Dulu kan Jalan Sabang itu terkenal memang tempat nongkrong tahun-tahun 70-80-an, ya kami hidupkan lagi, tapi sesuai dengan gaya yang lebih kekinian, milenial," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia saat dihubungi, Rabu (15/1/2020).

Cucu berujar, Sabang nantinya tidak akan hanya menjadi pusat kuliner. Kawasan itu juga akan menjadi objek wisata tempat berkumpulnya warga.

Rencana ini mendapat protes dari Paguyuban Pengusaha Jalan Sabang (PPS) yang merasa dirugikan jika nantinya ada penataan kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com