Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMAN 60 Tak Beri Bantuan Hukum untuk Siswanya yang Ditangkap karena Aniaya Pelajar Lain

Kompas.com - 21/01/2020, 16:08 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala SMAN 60 Jakarta Selatan Bahari Lubis mengatakan pihaknya tidak akan memberikan bantuan hukum kepada siswa kelas XII bernama Mohammad Rifki (18) yang tersandung kasus penganiayaan.

Pihak sekolah hanya mendampingi selama proses pemeriksaan seperti datang ke Polsek untuk menengok keadaan Rifki.

"Kita bilang, enggak ada sekolah siapkan pengacara," kata dia saat ditemui di SMAN 60 Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020).

Selain itu, pihak sekolah akan selalu mendukung proses penyelidikan untuk mengungkap kasus penganiayaan ini.

Baca juga: Kaget Siswanya jadi Pelaku Pembacokan, Kepala Sekolah: Anak Ini Saya Kenal karena Unik

Salah satu upayanya yakni kooperatif ketika kepolisian memanggil pihak sekolah untuk dimintai keterangan.

"Keterangan disampaikan apa adanya, jangan sampai kita beropini. Kita kan enggak tahu," ucap dia.

Sebelumnya, Rifki ditangkap jajaran Polsek Pasar Minggu saat masih berada di lingkungan SMAN 60 Jakarta Selatan.

Dia ditangkap lantaran terlibat dalam aksi pengeroyokan hingga memakan korban satu pelajar bernama Redondo Putra Mosad (16).

Baca juga: Lakukan Penganiayaan Saat Tawuran, Pelajar Diinterogasi Polisi di Sekolah hingga Menangis

Korban yang merupakan murid SMK Wisata Indonesia, Jagakarsa, Jakarta Selatan tewas saat pengeroyokan terjadi di Jalan Pekayon I, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (17/1/2020). 

"Penangkapan, hari Senin, 20 Januari 2020 sekitar jam 15.00 WIB di SMAN 60, Bangka, Jakarta Selatan," kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Prayitno saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2020) malam. 

Polisi juga mengamankan senjata tajam yang digunakan pelaku. Hingga kini, polisi masih mengejar pelaku lain yang terlibat dalam penganiyaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com