Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor yang Terbakar di SPBU Pamulang karena Percikan Api dari Kunci Kontak

Kompas.com - 10/03/2020, 13:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian Pamulang telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terjadinya kebakaran sepeda motor saat sedang diisi bensin di salah satu SPBU Jalan Pajajaran,Pamulang,Tangerang Selatan, Selasa (10/3/2020).

Berdasarkan hasil olah TKP, penyebab kebakaran bermula dari kunci kontak motor yang dimodifikasi.

"Penyebab kebakaran karena motornya tidak menggunakan kontak yang normal, melainkan dengan sambungan tembaga otomatis. Jika ingin menyalakan motor, tembaga disambung dan jika ingin dimatikan dicabut," kata Kanit Reskrim Polsek Pamulang Totok Riyanto saat di lokasi, Selasa.

Baca juga: Motor Terbakar Saat Diisi Bensin di SPBU Pamulang

Totok menjelaskan, proses penyambungan tembaga kabel kontak itu menimbulkan percikan api yang berujung menyabar jeriken berisi bensin.

Beruntung, saat itu seorang petugas SPBU langsung menutup nozzle atau kran bensin sehingga api tak menyambar ke mesin pompa.

"Jadi kebakaran itu ada karena konci kontak yang tidak normal. Ada dua unit kendaraan totalnya yang terbakar. Satu unit sepeda motor dan satu mobil yang sedang dipajang untuk dijual," ucapnya.

Baca juga: Motor Terbakar di SPBU Pamulang, Pengendara Sedang Isi Bensin dengan Jeriken

Sebelumnya, api muncul dari sepeda motor matik saat sedang diisi bensin di SPBU tersebut.

Salah satu warga, Widya mengatakan, peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar 11.00 WIB.

"Penyebab saya nggak tau. Pokoknya tau-tau motor terbakar aja pas lagi isi bensin itu," kata Widya.

Saat itu angin yang kencang membawa api kian melebar ke sisi bagian kiri SPBU.

Akibatnya, mobil Suzuki Ertiga yang sedang dipamerkan turut terbakar pada lampu depan bagian kanan.

Menurut Widya, para petugas SPBU yang melihat langsung berupaya melakukan pemadaman dengan menggunakan sejumlah apar.

"Ada beberapa apar yang digunakan sama petugas SPBU akhirnya api enggak membesar dan bisa padam," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com