Salin Artikel

Motor yang Terbakar di SPBU Pamulang karena Percikan Api dari Kunci Kontak

Berdasarkan hasil olah TKP, penyebab kebakaran bermula dari kunci kontak motor yang dimodifikasi.

"Penyebab kebakaran karena motornya tidak menggunakan kontak yang normal, melainkan dengan sambungan tembaga otomatis. Jika ingin menyalakan motor, tembaga disambung dan jika ingin dimatikan dicabut," kata Kanit Reskrim Polsek Pamulang Totok Riyanto saat di lokasi, Selasa.

Totok menjelaskan, proses penyambungan tembaga kabel kontak itu menimbulkan percikan api yang berujung menyabar jeriken berisi bensin.

Beruntung, saat itu seorang petugas SPBU langsung menutup nozzle atau kran bensin sehingga api tak menyambar ke mesin pompa.

"Jadi kebakaran itu ada karena konci kontak yang tidak normal. Ada dua unit kendaraan totalnya yang terbakar. Satu unit sepeda motor dan satu mobil yang sedang dipajang untuk dijual," ucapnya.

Sebelumnya, api muncul dari sepeda motor matik saat sedang diisi bensin di SPBU tersebut.

Salah satu warga, Widya mengatakan, peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar 11.00 WIB.

"Penyebab saya nggak tau. Pokoknya tau-tau motor terbakar aja pas lagi isi bensin itu," kata Widya.

Saat itu angin yang kencang membawa api kian melebar ke sisi bagian kiri SPBU.

Akibatnya, mobil Suzuki Ertiga yang sedang dipamerkan turut terbakar pada lampu depan bagian kanan.

Menurut Widya, para petugas SPBU yang melihat langsung berupaya melakukan pemadaman dengan menggunakan sejumlah apar.

"Ada beberapa apar yang digunakan sama petugas SPBU akhirnya api enggak membesar dan bisa padam," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/10/13473711/motor-yang-terbakar-di-spbu-pamulang-karena-percikan-api-dari-kunci

Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke