Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Mekanisme RS Fatmawati untuk Masyarakat yang Ingin Tes Corona

Kompas.com - 14/03/2020, 11:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona atau penyakit covid 19 yang telah mewabah membuat kekhawatiran masyarakat Indonesia.

Tak sedikit mereka yang mengkhawatirkan virus asal Cina tersebut ingin melakukan tes kesehatan di beberapa rumah sakit untuk mengetahui kondisi diri.

Salah satunya RSUP Fatmawati yang menjadi salah satu dari delapan rumah sakit rujukan.

Kepala Instalasi Promosi Kesehatan dan Kehumasan RSUP Fatmawati  Atom Kadam mengatakan, pelayanan tersebut dapat dilakukan jika masyarakat memiliki keluhan dengan gejala infeksi corona.

Baca juga: Pemerintah: Tes Corona Gratis

"Kalau masyarakat itu mengalami demam, batuk, kemudian flu atau sesak nafas itu bisa langsung mendatangi IGD kita," kata Atom kepada Kompas.com, Sabtu (14/3/2020).

Hanya saja nanti, pasien tersebut akan dimintai keterangan terkait riwayat aktifitasnya dalam beberapa hari terkahir.

Salah satunya merupakan riwayat bepergian atau interaksi dengan Warga Negara Asing.

"Nanti disana akan dicari tahu apakah ada riwayat dari luar negeri atau pernah kontak dengan orang yang dicurigai itu. Namun untuk pemeriksaan lab itu tetap kita kirim (RSPI Sulianti Saroso) karena di sana yang bisa periksa itu," ucapnya.

Baca juga: BNPB Imbau WNI yang Ikut Tablig Akbar di Masjid Sri Petaling Segera Tes Corona

Atom menjelaskan, mengenai administrasi, masyarakat dapat melakukan pengecekan tersebut dengan menggunakan BPJS pribadinya.

Hanya saja, untuk penggunaan tersebut di ruang IGD harus didasari dengan demam yang melebihi angka 39 derajat celsius.

"Jika positif kan sudah ditanggung negara. Jika tidak, bisa menggunakan BPJS. Kalau di IGD kan ada peraturan BPJS kalau dibawah 39 derajat itu tidak bisa digunakan BPJS di IGD, tapi ke Poli," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com