Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSPI Sulianti Saroso Kurangi Jam Operasional Posko Pemantauan Covid-19

Kompas.com - 17/03/2020, 20:15 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - RSPI Sulianti Saroso mengurangi jam operasional Posko Pemantauan Covid-19 yang semula 24 jam menjadi mulai pukul 07.30 hingga 21.00 WIB.

Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso, Dyani Kusumowardhani mengatakan, pengurangan jam operasional ini dilakukan karena tak banyak oramg yang datang di tengah malam.

"Kami lihat di malam hari itu tidak terlalu banyak pasien yang datang," kata Dyani di RSPI Sulianti Saroso, Selasa (17/3/2020).

Baca juga: 11 Pasien Dirawat di RSPI Sulianti Saroso, 7 Positif Covid-19 dan 4 PDP

Dyani menyampaiakan, jika ada orang dalam kondisi darurat datang pada jam tutup posko pemantauan Covid-19 maka akan langsung diarahkan ke ruang IGD.

Ia kemudian mengimbau kepada warga yang kondisinya tidak terlalu buruk untuk datang di jadwal buka posko pemantauan, untuk screening, hingga medical check up (MCU).

Selain, itu ia menyampaikan agar warga yang hadir ke posko pemantauan untuk bersabar, karena banyaknya antrean warga beberapa waktu belakangan.

Baca juga: Fokus Tangani Pasien Covid-19, RSPI Sulianti Saroso Tak Terima Pasien Umum yang Rawat Inap

"Kami berharap para pengunjung atau orang-orang yang datang ke pos pemantau ini bisa lebih sabar ya, karena petugas kami juga harus melakukan screening itu tidak bisa cepat. Kita harus teliti, mana yang memang memerlukan penanganan khusus, mana yg memang bisa pulang," ujar Dyani.

Saat ini, sudah ada 11 orang yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso. Tujuh diantaranya merupakan pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19, sementara empat sisanya masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP).

Sementara itu, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, kemarin ada penambahan 17 pasien baru yang positif menderita Covid-19.

"Berdasarkan data yang kita periksa hari ini hingga tadi siang dari spesimen yang kita terima sejak kemarin sore hingga siang tadi, ada penambahan kasus sebanyak 17 confirmed positif," ujar Yuri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/3/2020).

Yuri melanjutkan, dari 134 pasien penderita Covid-19 itu, 8 pasien telah dinyatakan sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com