Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso, Dyani Kusumowardhani mengatakan, pengurangan jam operasional ini dilakukan karena tak banyak oramg yang datang di tengah malam.
"Kami lihat di malam hari itu tidak terlalu banyak pasien yang datang," kata Dyani di RSPI Sulianti Saroso, Selasa (17/3/2020).
Dyani menyampaiakan, jika ada orang dalam kondisi darurat datang pada jam tutup posko pemantauan Covid-19 maka akan langsung diarahkan ke ruang IGD.
Ia kemudian mengimbau kepada warga yang kondisinya tidak terlalu buruk untuk datang di jadwal buka posko pemantauan, untuk screening, hingga medical check up (MCU).
Selain, itu ia menyampaikan agar warga yang hadir ke posko pemantauan untuk bersabar, karena banyaknya antrean warga beberapa waktu belakangan.
"Kami berharap para pengunjung atau orang-orang yang datang ke pos pemantau ini bisa lebih sabar ya, karena petugas kami juga harus melakukan screening itu tidak bisa cepat. Kita harus teliti, mana yang memang memerlukan penanganan khusus, mana yg memang bisa pulang," ujar Dyani.
Saat ini, sudah ada 11 orang yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso. Tujuh diantaranya merupakan pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19, sementara empat sisanya masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP).
Sementara itu, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, kemarin ada penambahan 17 pasien baru yang positif menderita Covid-19.
"Berdasarkan data yang kita periksa hari ini hingga tadi siang dari spesimen yang kita terima sejak kemarin sore hingga siang tadi, ada penambahan kasus sebanyak 17 confirmed positif," ujar Yuri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/3/2020).
Yuri melanjutkan, dari 134 pasien penderita Covid-19 itu, 8 pasien telah dinyatakan sembuh.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/17/20155291/rspi-sulianti-saroso-kurangi-jam-operasional-posko-pemantauan-covid-19