Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunjangan PNS Kota Bekasi Dipotong 10 Persen untuk Biaya Penanganan Covid-19

Kompas.com - 19/05/2020, 18:30 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi memotong 10 persen tunjangan penghasilan pegawai (TPP) pegawai negeri sipil (PNS) yang ada di lingkungan Pemkot.

TPP PNS dipangkas untuk menunjang pembiayaan penanganan Covid-19.

“Iya termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota (semua PNS) jumlahnya variatif, mau dia TPP-nya Rp 500.000 atau Rp 1 juta, potong 10 persen,” ujar Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD), Karto saat dihubungi, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Sebagian PNS di Kota Bekasi Belum Terima THR, Pemkot: Rabu Besok Semua Cair

Karto mengatakan, pemotongan TPP itu hasil putusan dari perhitungan jumlah APBD Kota Bekasi.

Meski demikian, ia memastikan tidak ada pengurangan gaji PNS maupun non-PNS sampai saat ini.

“Tidak ada pengurangan gaji, sudah dapat dari pekan kemarin,” kata Karto.

Sementara Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi Sopandi Budiman mengatakan, uang yang terkumpul dari pemotongan TPP PNS saat ini sebesar Rp 7 miliar.

“Terkumpul Rp 7 miliar untuk memenuhi dana penanganan Covid-19. Jadi yang dipilih untuk belanja langsung,” ucap Sopandi.

Ia mengatakan, pemotongan TPP itu baru dilakukan pada bulan Mei 2020 ini. Menurutnya, TPP itu akan dipotong hingga kasus Covid-19 di Kota Bekasi selesai.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan saat ini pemerintahannya hanya memiliki simpanan anggaran Rp 25 miliar.

Adapun pada 6 April 2020 pihak Pemkot mengalokasikan anggaran tersebut Rp 4,7 miliar untuk membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memproduksi alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

Mulai dari masker, hand sanitizer, dan alat pelindung diri bagi tenaga medis.

Lalu, pada 14 April 2020, pria yang akrab disapa Pepen itu menyampaikan anggaran tersebut juga digunakan untuk bantuan sosial warga yang terdampak Covid-19.

Namun, ia tak menjelaskan detail berapa yang digunakan untuk dana bansos tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com