Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Mengganggu, Pengemis dan Manusia Silver di Tangsel Diamankan

Kompas.com - 28/05/2020, 17:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan bekerjasama dengan Dinas Sosial (Dinsos) menggelar penertiban terhadap pengemis dan manusia silver.

Sebanyak tujuh pengemis dan 11 manusia silver diamankan di sejumlah wilayah Tangerang Selatan, Kamis (28/5/2020).

"Total ada 18 orang (yang diamankan). Tujuh gepeng (pengemis) dan 11 silver. Mereka ganggu ketertiban umum tentunya," kata Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel Muksin Al Fachry saat dihubungi, Kamis.

Baca juga: Dijaring Satpol PP, Tiga Manusia Silver Kabur dari GOR Pasar Minggu

Manusia silver adalah orang yang melumuri tubuh dengan cat silver. Biasanya hal itu mereka lakukan agar mendapatkan uang dari masyarakat.

Pengemis dan manusia silver yang terjaring itu selanjutnya akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan selama tujuh hari kedepan.

"Kita tidak tahu beroperasi sejak kapan. Kita lihat ramai, kita jaring semua. Nanti di Dinsos juga akan didalami apakah mereka pendatang, kenapa mereka di sini, apa dan bagaimana itu nanti di Dinsos," kata Muksin.

Baca juga: Satpol PP Angkut Manusia Silver ke GOR Cengkareng untuk Dibina

Berdasarkan video yang diterima Kompas.com, terlihat para manusia silver melarikan diri menghindari para petugas Satpol PP yang menindak.

Mereka berlari, ada yang ke sebuah kebon kosong, ada pula yang bersembunyi di dalam toilet wanita pada kontrakan milik warga.

"Iya tadi ada yang coba kabur saat kita kejar. Itu yang bersembunyi di toilet cewek penindakan di Rempoa, Ciputat Timur," ujar Muksin membenarkan peristiwa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Megapolitan
Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Megapolitan
PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

Megapolitan
Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Megapolitan
Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com