Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 RPTRA di Jakarta Pusat Batal Dibuka pada Masa PSBB Transisi

Kompas.com - 15/06/2020, 19:44 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat menunda pembukaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di wilayah Jakarta secara bertahap pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

"Iya belum akan dibuka, waktunya belum ditentukan," ujar Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Sudin Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAP) Jakarta Pusat Bangun Manalu, Senin (15/6/2020).

Bangun menjelaskan, sebanyak 50 RPTRA yang berada di wilayah Jakarta Pusat rencananya akan dibuka secara bertahap pada 13 dan 14 Juni 2020.

Baca juga: Belum Ada Ganjil Genap, Pedagang Pasar Rawa Kerbau Jakpus Hari Ini Berjualan Normal

Namun, pembukaan tersebut dibatalkan seiring dengan dikeluarkannya Surat Edaran Dinas PPAP DKI nomor 15/SE/2020.

Dalam surat tersebut tertulis bahwa RPTRA belum dibuka kembali dalam penerapan masa transisi PSBB menuju masyarakat Sehat, Aman dan Produktif, sebagaimana amanat Keputusan Gubernur Nomor 563 Tahun 2020.

"Kira-kira kapan dibuka kami belum tahu. Kami tunggu arahan lebih lanjut," ungkapnya.

Menurut Bangun, pembatalan pembukaan tersebut karena mempertimbangkan besarnya potensi penularan Covid-19 terhadap anak-anak.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi kepadatan pengunjung RPTRA oleh para orang tua dan anak-anak karena sekolah belum dibuka.

Baca juga: Pedagang Pasar Tanah Abang Wajib Pakai Pelindung Wajah dan Masker

"Sekolah kan belum masuk, pasti anak-anak mainnya ke RPTRA. Jadi kami mencegah supaya anak-anak yang paling rentan itu enggak terkena," tuturnya.

Meski begitu, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Seperti menyediakan fasilitas cuci tangan di setiap pintu masuk RPTRA dan membatasi jumlah pengunjung.

"Kalau untuk di Jakarta Pusat kita ada 50 RPTRA. Pertama kita lakukan disinfeksi dan kita siapakan tempat cuci tanganya," kata Bangun.

"Kemudian, ada larangan tidak berkerumun, anak-anak bermain bergantian. Itu kami sudah atur juga jaraknya," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com