JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) belakangan dilakukan secara masif terhadap pedagang pasar tradisional.
Tes dilakukan masif setelah adanya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), terutama di wilayah yang berpotensi tinggi menjadi tempat penularan. Tes-tes itu bertujuan untuk melacak kasus-kasus Covid-19 yang muncul.
"Tapi untuk yang sekarang agresif tanda kutip itu pada saat masa-masa ada mulai pelonggaran plus ada pemetaan daerah yang berpotensi rawan," kata Widyastuti saat rapat bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta. Rekaman rapat itu disebarkan humas DPRD, Kamis (18/6/2020).
Baca juga: Jadi Klaster Penyebaran Virus Corona, Pasar Tos 3000 Ditutup 5 Hari
"Bukan hanya di permukiman, tapi juga kalau di situ ada tempat umum yang berpotensi untuk jadi sumber maka kami lakukan tracing," lanjutnya.
Dinkes DKI kini sedang gencar melakukan tes swab dengan metode PCR di pasar-pasar untuk melacak kasus Covid-19 yang muncul.
"Sebenarnya kalau ada kasus confirm, tracing kontak tentunya. Kalau memang pasar itu menjadi suatu area yang harus di-tracing sesuai kontak rate tentunya dilakukan sejak awal," ujar Widyastuti.
Hingga saat ini ada 1.198 pedagang pasar yang diperiksa. Dari jumlah itu, yang terpapar Covid-19 sebanyak 137 pedagang.
Berikut daftar pasar dan jumlah pedagang di DKI yang tertular Covid-19: