Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mal di Depok Diminta Pikir Ulang jika Ingin Adakan Program Diskon

Kompas.com - 22/06/2020, 18:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny, meminta pengelola gerai di mal-mal berpikir ulang jika hendak menyelenggarakan diskon besar.

Menurut dia, program diskon berpeluang besar menimbulkan kerumunan yang bakal mempermudah penularan Covid-19.

"Sebetulnya bukan tidak boleh diskon, dipertimbangkan saja yang penting tidak ada kerumunan dan terkendali kapasitas malnya," kata Lienda kepada Kompas.com, Senin (22/6/2020).

Mal-mal di Depok telah dipersilakan untuk beroperasi kembali dengan syarat hanya dapat dikunjungi 50 persen dari kapasitas yang ada.

Baca juga: Ini Protokol Kesehatan Covid-19 di Mal untuk Pengelola Hingga Pengunjung...

Pengelola mal juga wajib menerapkan protokol kesehatan terhadap pegawai dan pengunjung, mulai dari cek suhu tubuh hingga pembatasan jarak di berbagai tempat.

Namun, Lienda mengakui, tak mudah mengawasi protokol tersebut dilaksanakan atau belum.

Karena itu, selain program diskon, acara-acara lain yang berpotensi menimbulkan kerumunan juga ia sarankan agar dipertimbangkan ulang oleh pengelola mal.

"Saya melihat dari tiga protokol kesehatan yang ada, paling sulit untuk dilakukan adalah menjaga jarak. Kalau masker kelihatan, cuci tangan bisa diawasi. Jarak itu sulit. Orang lalai, lupa," ujar dia.

"Jadi bukan hanya diskon, tetapi juga mungkin event-event yang ramai dan mengundang kerumunan, misalnya menghadirkan artis-artis meskipun konser belum boleh. Itu harus diwaspadai. Jangan sampai nanti pengendaliannya sulit lalu terjadi kerumunan," kata dia.

Lienda mengeklaim bahwa berdasarkan pengamatan anggota Satpol PP di sejumlah mal di Depok selama ini, belum tampak ada kerumunan, termasuk di akhir pekan lalu.

"Tidak tahu kalau minggu depan. Sekarang sepertinya orang-orang masih segan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com