Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penyekapan Bidan dan Perawat di Angkot

Kompas.com - 25/06/2020, 05:32 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang bidan berinisial SR dan rekannya perawat, RP mengaku disekap oleh 2 pria tak dikenal selama perjalanannya pulang dari Cimanggis, Depok ke Citeureup, Bogor, Minggu (21/6/2020) lalu.

SR mengaku, ia dan RP baru saja selesai dinas sore di salah 1 rumah sakit swasta di Cimanggis saat itu.

Ketika menumpang angkot menuju ke kediaman masing-masing, mereka mendadak disekap oleh dua pria tak dikenal. Penyekapan berlangsung selama 4 jam.

Kepada Kompas.com, korban bercerita mengenai berbagai hal yang terjadi selama 4 jam itu:

Baca juga: 4 Jam Mencekam bagi Bidan dan Perawat yang Disekap di Angkot, Diancam Diperkosa sampai Dibunuh

1. Disekap ketika mau turun

Setelah perjalanan berlangsung beberapa waktu, RP memberi aba-aba bagi sopir angkot untuk turun. Ia pun beringsut ingin keluar. Namun, sopir bergeming.

"Sopirnya tetap jalan dan pintunya dikunci. Kita langsung didorong, tengkurap di bawah. Tubuh saya terjepit di antara sound system mobil di belakang," ungkap SR.

Wajah mereka menghadap ke lantai mobil. Tubuh mereka ditutup kain oleh 2 laki-laki tak dikenal itu.

Kaki para pria itu menindih punggung mereka. Rasa sesak bertambah karena mereka masih mengenakan masker di wajah.

"Saya waktu di tengah jalan sudah seperti tidak sadarkan diri. Lemas banget tertutup begitu," ujar SR.

Baca juga: Bidan Ungkap Kejanggalan Penyekapan yang Dialaminya, Barang Dikembalikan dan Diberi Ongkos Pulang

2. Dilecehkan dan diancam

Setelah disekap beberapa saat, SR dan RP menyadari bahwa dua pria tak dikenal itu merupakan perampok yang ingin merampas harta mereka.

Sempat ada tarik-ulur karena kedua perempuan itu, mulanya masih mencoba mempertahankan harta mereka. Kemudian, perampok itu melancarkan ancaman dan mulai melakukan kekerasan, termasuk kekerasan seksual.

"Kalian sayang uang atau nyawa?" ancam para perampok yang menekankan gunting ke arah tubuh SR dan RP.

"Katanya tidak akan dipulangkan sampai besok-besoknya pun enggak bakal disuruh keluar, katanya gitu," ujar SR.

Para korban masih menolak memberikan seluruh hartanya dan memberi tahu nomor PIN ATM yang diincar pelaku.

Perampok itu langsung melecehkan kedua perempuan secara seksual. SR dan RP refleks menangkis tangan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com