Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan AKAP dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Tangsel Anjlok Setelah Dibuka Kembali

Kompas.com - 08/07/2020, 13:48 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana Pramesti menyampaikan, jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di beberapa terminal di Jabodetabek merosot drastis sejak dibuka kembali.

Sebelumnya, perjalanan AKAP dari terminal bus sempat dilarang ketika pemerintah menerbitkan larangan mudik.

"Dari data yang tercatat pada 4 terminal bus di bawah pengelolaan BPTJ, yaitu Terminal Jatijajar Depok, Terminal Baranangsiang Bogor, Terminal Poris Plawad Tangerang, dan Terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan, pengguna layanan belum signifikan apabila dibandingkan dengan jumlah penumpang pada saat sebelum terjadi pandemi," jelas Polana melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/7/2020).

Baca juga: Terminal Jatijajar Depok Kembali Layani Bus AKAP

Di Bogor, misalnya. Sebelum pandemi Covid-19, Terminal Baranangsiang mencatat jumlah penumpang AKAP mencapai 1.636 orang per hari pada bulan Januari 2020.

Setelah larangan mudik dicabut dan Terminal Baranangsiang kembali dibuka 8 Juni, perjalanan AKAP hanya rata-rata 105 per hari.

Di Tangerang Selatan, Terminal Pondok Cabe rutin memberangkatkan rata-rata 73 penumpang AKAP per hari.

Setelah larangan mudik dicabut, jumlah tersebut merosot sekitar 80 persen jadi hanya 15 penumpang per hari.

Baca juga: Ojek Online Diizinkan Bawa Penumpang di Kota Bekasi Mulai Kamis Besok

Hal serupa terjadi di Terminal Poris Plawad yang mulanya mencatat keberangkatan 654 penumpang AKAP per hari, melorot menjadi hanya 103 penumpang per hari.

Di Terminal Jatijajar Depok yang baru dibuka 4 Juli 2020 lalu, okupansi perjalanan AKAP merosot jauh, dari rata-rata 551 orang per hari pada Januari, kini tak sampai 200 penumpang AKAP per hari.

Polana menegaskan, protokol kesehatan bakal diberlakukan di terminal-terminal naungan BPTJ.

Kepala BPTJ, Polana B. Pramesti menyampaikan bahwa pembukaan kembali layanan operasional Bus AKAP pada Terminal Jatijajar Depok dan Poris Plawad Tangerang dilakukan atas rekomendasi dari pemerintah daerah/gugus tugas yang ada di masing-masing wilayah.

“Kami senantiasa berkomunikasi aktif dengan pemerintah daerah/gugus tugas di masing-masing wilayah dan semangat kita tetap sama, yakni fokus untuk dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ungkap Polana.

"Protokol kesehatan seperti penerapan physical distancing berupa pembatasan jumlah penumpang maupun pengaturan tempat duduk juga dilakukan," tutupnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com