Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang di Pasar Jakarta yang Tolak Swab Test Covid-19 Dilarang Berjualan

Kompas.com - 09/07/2020, 14:56 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang di pasar tradisional di Jakarta wajib menjalani swab test Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta melalui kegiatan active case finding.

Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Suharti mengatakan, pedagang yang menolak swab test dilarang berjualan.

"Akhirnya sekarang dilakukan, kalau tidak mau dites, justru tidak boleh berdagang. Dengan begitu mereka mau tidak mau harus ikut tes," ujar Suharti dalam webinar 'Urgensi Penanganan Permukiman Padat Penduduk Menghadapi Pandemi Covid-19', Kamis (9/7/2020).

Baca juga: Data Ikappi, 217 Pedagang di 37 Pasar Jakarta Positif Covid-19

Suharti berujar, kebijakan itu diambil lantaran banyak pedagang yang sebelumnya menolak menjalani swab test.

Para pedagang beralasan nantinya tidak bisa berjualan lagi apabila positif Covid-19. Mereka juga takut mendapatkan stigma negatif dari lingkungannya.

"Untuk active case finding yang di pasar itu banyak pedagang yang tidak mau dites karena takut tidak lagi berdagang kalau ketahuan positif," kata Suharti.

Baca juga: Dua Orang Pedagang Positif Covid-19, Pasar Bambu Kuning Ditutup Tiga Hari

Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI) sebelumnya meminta Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi beberapa kebijakan yang diterapkan di pasar tradisional.

Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, Pemprov DKI memaksa para pedagang dalam melakukan rapid test dan swab test.

"Kami mendapat laporan beberapa kasus laporan yang kami terima antara lain penjemputan paksa pedagang untuk melakukan rapid test dan swab. Langkah ini tidak kami harapkan," ucap Reynaldi, kemarin.

Baca juga: IKAPPI: Pemprov DKI Jemput Paksa Pedagang Pasar untuk Swab Test, Ini Tidak Kami Harapkan

Menurut dia, seharusnya pedagang sendiri yang bersedia untuk melakukan rapid test dan swab tanpa ada paksaan.

Sebagai informasi, DPP IKAPPI mencatat 833 pedagang di 164 pasar di 72 kabupaten/kota seluruh Indonesia dinyatakan positif Covid-19.

Dari jumlah tersebut, kasus pedagang positif Covid-19 terbanyak berada di DKI Jakarta, yakni 217 kasus yang tersebar di 37 pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com