Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Kota Tangerang Sempat Anjlok 90 Persen akibat Covid-19, Anggaran Pendidikan Terancam Dialihkan

Kompas.com - 13/07/2020, 20:23 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan Pendapatan Daerah Kota Tangerang sempat anjlok hingga 90 persen akibat Covid-19.

"Bulan Mei itu yang tadinya (sempat) turun 90 persen," ujar dia saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Senin (13/7/2020).

Arief mengatakan, setelah ada kelonggaran-kelonggaran PSBB mulai awal Juni, Pendapatan Kota Tangerang kembali meningkat.

Namun, kata Arief, peningkatan pendapatan di bulan Juni lalu jauh di bawah angka normal meski dikatakan meningkat dari bulan Mei.

Setidaknya ada gap sebesar 70 persen dari angka normal ketika Covid-19 belum mewabah di Kota Tangerang.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Ancam Cabut Izin Sekolah yang Gelar Belajar Tatap Muka

"Kan yang tadinya ngusruk banget di bulan Mei agak naik lagi tapi tak seperti normal. Sekarang di 70 persen," kata dia.

Arief mengatakan, semua anggaran dan program yang sebelumnya direncanakan Kota Tangerang akan dialihkan, termasuk anggaran untuk pendidikan.

Dia sudah meminta Dinas Pendidikan dan Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang untuk melakukan kalkulasi berapa persen anggaran pendidikan yang dicanangkan harus dikurangi.

Arief bahkan secara terang-terangan mengatakan sudah tidak memberikan insentif kepada sekolah swasta karena krisis Covid-19 tersebut.

"Sementara ini belum ya (insentif ke sekolah swasta)," kata dia.

Arief tetap berharap program beasiswa Tangerang Cerdas tidak termasuk anggaran yang dipotong karena krisis Covid-19 ini.

Baca juga: Pemkot Tangerang Berencana Izinkan Resepsi Pernikahan di Masa PSBB

Dia berharap, pengalihan anggaran pendidikan yang semula bisa meng-cover biaya pendidikan termasuk insentif ke sekolah swasta tidak mengganggu laju pendidikan anak-anak di Kota Tangerang.

"Yang kita mau adakan ini buat anak-anak yang terdata tidak mampu, kita akan tetap berikan beasiswa Tangerang cerdas. Intinya semua harus bisa sekolah, kalau nggak bisa di sekolah formal juga bisa di PKBM," kata dia.

Selain program pendidikan, Arief mengatakan dampak paling besar akibat pendapatan daerah yang berkurang adalah program pembangunan.

Dia mengatakan hampir semua program pembangunan termasuk perbaikan jalan dan pembuatan fasilitas umum diputuskan untuk ditunda penyelenggaraannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com