JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) kembali melanjutkan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, sebelumnya, revitalisasi tersebut ditunda (dimoratorium) karena dipermasalahkan sejumlah seniman.
Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengklaim kelanjutan proyek ini sudah tak diprotes oleh seniman.
"Revitalisasi sudah dilanjutkan sejak sebelum lebaran. Sekarang sudah enggak ada protes (dari seniman)," ucap Dwi di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2020).
Ia menyebutkan, Jakpro sudah duduk bersama para seniman untuk menampung masukkan para pegiat seni tersebut.
Baca juga: Protes Seniman terhadap Revitalisasi TIM, Dianggap Komersial hingga Hilangkan Esensinya
Meski demikian, menurut dia tak semua masukan dan keinginan bisa dipenuhi.
"Seniman memberikan masukan soal segala macam. Sudah kita akomodasi misalnya memberi tempat latihan (berkesenian). Tapi, tidak semua kita akomodasi, kalau desain (gedung), enggak bisa," ujarnya.
Dwi pun membantah protes para seniman sebelumnya yang mengaku bakal ada komersialisasi di TIM.
Kata dia, Jakpro hanya melakukan optimalisasi dengan adanya beberapa perbaikan.
"Optimalisasi beda dengan komersialisasi. Kita meminimalisasi biaya yang ditanggung oleh Pemprov. Kan kita harus memutar otak bagaimana supaya biaya rutin pemeliharan enggak menjadi besar dan bersumber dari APBD. Jangan kembali lagi kepada konsep komersialisasi," jelas dia.
Baca juga: Proyek Revitalisasi TIM Dibawa ke Senayan, Anies Klaim Tak Cari Untung hingga Dimoratorium
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.