Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghormatan Terakhir untuk Jakob Oetama Dilakukan di Gedung Kompas Gramedia Palmerah

Kompas.com - 09/09/2020, 18:40 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama (88), akan dibawa ke Gedung Kompas Gramedia di Palmerah Selatan, Jakarta, Rabu (9/9/2020).  Di sana para relasi dan karyawan dapat memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.

Jakob tutup usia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu siang pukul 13.05 WIB.

“Jadi rencananya setelah dibersihkan dan dimandikan di Rumah Sakit (Mitra Keluarga) ini, Bapak (Jakob Oetama) akan disemayamkan di kantor, di gedung Kompas Gramedia Palmerah Selatan,” kata Direktur Komunikasi Kompas Gramedia, Rusdi Amral.

Baca juga: Ketua MPR: Terlalu Banyak Cerita Baik tentang Jakob Oetama yang Saya Dengar

Kesempatan penghormatan jenazah di gedung Kompas Gramedia di Palmerah diadakan dari pukul 21.00 WIB malam ini sampai Kami besok pukul 09.00 WIB.

“Untuk memberikan kesempatan relasi-relasai Bapak, karyawan di keluarga karyawan, rekan-rekan yang sudah purnakarya yang sama-sama berjuang membangun mulai dari Intisari, harian Kompas sampai sekarang juga sudah banyak usahanya tentunya juga diberikan kesempatan memberikan penghormatan terakhir untuk Bapak,” kata Rusdi.

“Kita tahu, Pak Jakob Oetama juga meninggalkan legacy yang cukup banyak, tak hanya nilai-nilai, tak juga (hanya) idealisme-idealisme, tapi juga dia punya relasi yang banyak, punya anak buah yang banyak bersama keluarganya,” tambah Rusdi.

Dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, jenazah Jakob dibawa dulu ke rumah duka di Jalan Sriwijaya 40, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di tempat itu akan diadakan misa khusus untuk orang meninggal.

Jakob Oetama dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading sejak 22 Agustus 2020. Ia masuk rumah sakit dalam keadaan kritis dan mengalami gangguan multiorgan.

Kondisinya sempat membaik di tengah perawatan. Namun karena faktor usia dan penyakit komorbid, kondisi Jakob memburuk dan akhirnya meninggal dunia.

Baca juga: Ucapan Terima Kasih Ahok untuk Jakob Oetama...

Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada 27 September 1931.

Dia mengawali karirnya sebagai seorang guru. Namun, dia kemudian memilih jalan sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media Kompas Gramedia bersama rekannya, PK Ojong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com