Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutin Berkantor di Depok, Ridwan Kamil Ingin Awasi Pilkada agar Tak Jadi Klaster Covid-19

Kompas.com - 02/10/2020, 13:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Mulai hari ini, Jumat (2/10/2020) Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bakal rutin berkantor di Depok setiap pekan.

Pria yang akrab disapa Emil itu menuturkan beberapa penyebabnya berencana rutin berkantor di Depok.

Salah satunya, Depok merupakan satu-satunya kota penyangga Jakarta di Jawa Barat yang menyelenggarakan pilkada di tengah pandemi Covid-19.

"Mengapa Depok? Depok lagi pilkada. Saya ingin memastikan, saya bisa mengatur Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) lebih dekat dan pilkada-nya jangan jadi klaster (penularan Covid-19)," kata Emil dalam lawatannya ke Depok, Jumat.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Depok Perkuat Pelacakan Covid-19: Jika Suami Positif, Cari Anak sampai Mantannya

"Kami ingin membuktikan di Jawa Barat pilkada bisa lancar, tidak menjadi klaster," imbuhnya.

Eks Wali Kota Bandung itu meminta kepolisian dan tentara agar menggencarkan operasi yustisi dan mengawasi penerapan protokol kesehatan secara disiplin di Depok, terlebih di masa kampanye para kandidat sejak 26 September lalu hingga 5 Desember mendatang.

Di sisi lain, Emil mengeklaim mau memberikan perhatian khusus kepada Depok yang menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Jawa Barat.

"Sumbangan dari Bodebek ini setiap hari antara 60 sampai 70 persen (di Jawa Barat). Itulah kenapa saya berniat memantaunya banyak di Bodebek. Dan, penyumbang 60-70 persennya di Bodebek ini di Depok. Mohon izin," ungkapnya.

"Jadi wajar kalau sekarang semua resources (sumber daya) saya geser ke Bodebek. Tidak hanya Depok, tapi nanti juga saya akan muter ke Bogor dan Bekasi. Tetapi, titik berangkat saya akan dimulai selalu dari Depok," jelas Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Depok Setop Isolasi Mandiri di Rumah untuk Pasien Covid-19

Sebagai informasi, hingga kemarin Depok telah melaporkan 4.386 kasus Covid-19, sebanyak 1.468 pasien di antaranya masih ditangani.

Sementara itu, dikutip dari laman resmi masing-masing pemerintah daerah, Kota Bogor mencatat total 1.281, Kabupaten Bogor 1.880, Kabupaten Bekasi 2.811, dan Kota Bekasi 1.703 kasus.

Dalam lawatannya ke Depok, Emil mengaku ingin memantau lebih dekat penanganan Covid-19 di Depok, selain juga Bogor dan Bekasi.

Ia juga meminta agar Depok menekan sebanyak mungkin jumlah pasien positif Covid-19 tanpa gejala yang isolasi mandiri, sebab berpotensi memperluas penularan di lingkungan tempat tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com