Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tiga Bocah Ditelantarkan di Kolong Jembatan, Kemensos Cari Wali Sebelum Lapor Polisi

Kompas.com - 11/11/2020, 19:47 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Sosial akan melaporkan kasus penelantaran tiga anak oleh seorang remaja di bawah jembatan Pasar Pagi, kepada polisi. 

Pekerja Sosial Anak Kementerian Sosial Nurmansyah menyatakan pihaknya saat ini sedang mencari wali dari tiga anak tersebut.

"Pasti (lapor). Ini kita akan cari dulu ini walinya siapa," ujar Nurmansyah saat dihubungi Rabu (11/11/2020).

Wali tersebut yang akan mendampingi anak jika harus melalui proses hukum. Adapun saat ini, ketiga anak tersebut berada dalam pengawasan Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Nurmansyah mengatakan nantinya pihak suku dinas juga bisa melaporkan jika punya bukti kuat.

"Kalau walinya tidak ditemukan, bisa pihak suku dinas melaporkan sebagai kekerasan. Bisa (dilaporkan) kalau bukti kuat," ujarnya.

Baca juga: Menangis di Kolong Jembatan, Bocah Mengaku Dipukuli Remaja yang Suruh Mereka Mencuri

Dua anak yang merupakan kakak beradik, RM (9) dan N (5) mengaku masih memiliki orang tua yang tinggal di daerah Kemayoran.

Sementara, satu korban lainnya, RR (10) menyatakan bahwa orangtuanya telah meninggal dunia.

RR mengaku telah lama tinggal di jalanan karena tidak lagi memiliki keluarga untuk tinggal bersama.

"Sudah lama di jalanan, di Senen," ujar RR saat ditemui Rabu.

Sebelum melaporkan ke polisi, Nurmansyah menyatakan akan melakukan assessment awal terlebih dahulu.

"Pertama, kami akan assessment kebutuhan anak itu apa. Hal itu untuk melihat traumanya sehingga ada takaran dalam penindakan," jelasnya.

Setelahnya, barulah petugas akan memberikan perlindungan sesuai dengan apa yang dibutuhkan ketiga anak tersebut.

Baca juga: Ogah Disuruh Mencuri, Tiga Bocah Ditelantarkan di Kolong Jembatan di Tambora

Nurmansyah juga menyebutkan bahwa pihaknya akan memindahkan ketiga korban tersebut ke rumah aman.

"Nanti kita di situ kita kasih dukungan psikologi, psikososial, kebutuhan sandang pangan kita penuhi di rumah aman," ujarnya.

"Lalu setelah semua terpenuhi, kita akan memilihkan trauma anak, kita gali permasalahannya, kita gali informasinya sampai dia kena kekerasan oleh orang di sekitarnya gitu," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com