Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sempat Tolak Penggusuran Rumah di Kampung Sawah untuk Proyek Tol Cibitung-Cilincing

Kompas.com - 03/12/2020, 15:26 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggusuran puluhan rumah warga di RT 10/RW 11 Kampung Sawah, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara sempat diwarnai penolakan.

Penggusuran dilakukan untuk proyek jalan tol Cibitung-Cilincing.

"Pertama ada penolakan," kata Wakapolres Jakarta Utara, AKBP Nasriadi saat ditemui di lokasi, Kamis (3/12/2020).

Baca juga: Covid-19 Paksa Roda Pemerintahan Jakarta Dikendalikan dari Ruang Isolasi...

Meski demikian, polisi berusaha menenangkan warga dan pembongkaran dapat berjalan kondusif.

"Kita bisa atasi dengan baik berkordinasi dengan warga, sehingga warga mau rumahnya di bongkar," sambungnya

Warga menuntut agar mereka mendapat uang penggantian hak tanah, meski telah menerima uang penggantian bangunan.

Padahal, tanah tersebut bukan milik mereka.

"Tetapi tanah tersebut bukan hak mereka. Mereka hanya sebagai penggarap dan ada orang memiliki tanah tersebut, sehingga tidak ada tumpang tindih masalah tanah," ujar dia.

Baca juga: Puluhan Rumah Warga Kampung Sawah Digusur untuk Pembangunan Tol Cibitung-Cilincing

Sedikitnya ada 250 personel gabungan TNI, Polri dan Satpol PP dikerahkan.

Menurut ketua RW 11 Kelurahan Semper Timur, Abu Bakar, ada sekitar 60 rumah warga yang digusur.

Secara keseluruhan, kata Abu Bakar, ada 300 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggalnya karena proyek pembangunan tersebut.

"Kemungkinan 69, lebih dari 60 (rumah). Melanggar SOP ini, sedangkan warga yang terkena itu kurang lebih 300-an (KK)," kata Abu Bakar.

Warga juga meminta adanya mediasi antara pihak mereka dengan pihak Badan Pertahana Nasional (BPN) Jakarta Utara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com