Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Ajukan Penambahan Nakes, IDI Sebut Lumrah

Kompas.com - 05/01/2021, 16:44 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan penambahan tenaga kesehatan sebanyak 2.676 orang.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah DKI Jakarta Slamet Budiarto menyebut penambahan jumlah tenaga kesehatan lumrah dilakukan karena Pemprov DKI Jakarta juga menambah daftar rumah sakit rujukan Covid-19.

"Tapi prinsipnya, kalau nambah bed, pasti kan nambah perawat, nambah dokter, dan lain-lain," kata Slamet kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Namun, Slamet tidak menjelaskan apakah penambahan jumlah tenaga kesehatan tersebut akan mencukupi. Sebab, pihaknya tidak memiliki data rinci jumlah kebutuhan dan kekurangan tenaga kesehatan.

Akan tetapi Slamet mengingatkan, apabila kondisi ini terus berlanjut, maka tenaga kesehatan akan kewalahan menangani pasien.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, DKI Tambah 3 RS Rujukan dan Ribuan Tenaga Kesehatan

Dengan demikian, pemerintah seharusnya juga memperbaiki sumber masalah, yakni dengan mencegah penambahan pasien Covid-19.

"Ini kan sudah luar biasa, rumah sakit sudah hampir penuh bahkan beberapa rumah sakit juga sudah ada yang penuh full. Ini kalau enggak cepat-cepat dihentikan ya akan keteteran tenaga kesehatan," ucap Slamet.

Karenanya, dia mendesak agar penerapan protokol kesehatan lebih digalakkan. Slamet menganjurkan agar Pemprov DKI Jakarta, khususnya aparat lebih tegas dalam menegakkan aturan agar memberikan efek jera.

"Jadi kesimpulannya, infeksi dicegah, selain menyediakan bed, rumah sakit diperbanyak, jumlah pasien juga harus dicegah," ucap diam

Baca juga: Kematian Tenaga Medis Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Asia, Kenapa?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menambah tiga rumah sakit (RS) rujukan bagi pasien Covid-19 di Jakarta.

Sehingga, saat ini jumlahnya menjadi 101 RS rujukan.

Ariza menuturkan, ketiga RS tersebut adalah RS Ukrida Jakarta Barat, RS Antam Medika Jakarta Timur, dan RS Harapan Jayakarta Jakarta Timur.

"Penambahan terakhir tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Ukrida Jakarta barat, RS Antam Medika Jaktim, RS Harapan Jayakarta Jaktim," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/1/2021).

Ariza menyebutkan, ketiga rumah sakit tersebut telah memenuhi unsur untuk menampung pasien Covid-19, seperti obat, vitamin, kapasitas tempat tidur, hingga ruang ICU.

Dia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menambah fasilitas hingga kapasitas rumah sakit.

"Jakarta memang menyediakan banyak fasilitas, warga tidak perlu khawatir, kami akan terus menambah fasilitas di rumah sakit," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com