Salin Artikel

Pemprov DKI Ajukan Penambahan Nakes, IDI Sebut Lumrah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan penambahan tenaga kesehatan sebanyak 2.676 orang.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah DKI Jakarta Slamet Budiarto menyebut penambahan jumlah tenaga kesehatan lumrah dilakukan karena Pemprov DKI Jakarta juga menambah daftar rumah sakit rujukan Covid-19.

"Tapi prinsipnya, kalau nambah bed, pasti kan nambah perawat, nambah dokter, dan lain-lain," kata Slamet kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Namun, Slamet tidak menjelaskan apakah penambahan jumlah tenaga kesehatan tersebut akan mencukupi. Sebab, pihaknya tidak memiliki data rinci jumlah kebutuhan dan kekurangan tenaga kesehatan.

Akan tetapi Slamet mengingatkan, apabila kondisi ini terus berlanjut, maka tenaga kesehatan akan kewalahan menangani pasien.

Dengan demikian, pemerintah seharusnya juga memperbaiki sumber masalah, yakni dengan mencegah penambahan pasien Covid-19.

"Ini kan sudah luar biasa, rumah sakit sudah hampir penuh bahkan beberapa rumah sakit juga sudah ada yang penuh full. Ini kalau enggak cepat-cepat dihentikan ya akan keteteran tenaga kesehatan," ucap Slamet.

Karenanya, dia mendesak agar penerapan protokol kesehatan lebih digalakkan. Slamet menganjurkan agar Pemprov DKI Jakarta, khususnya aparat lebih tegas dalam menegakkan aturan agar memberikan efek jera.

"Jadi kesimpulannya, infeksi dicegah, selain menyediakan bed, rumah sakit diperbanyak, jumlah pasien juga harus dicegah," ucap diam

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menambah tiga rumah sakit (RS) rujukan bagi pasien Covid-19 di Jakarta.

Sehingga, saat ini jumlahnya menjadi 101 RS rujukan.

Ariza menuturkan, ketiga RS tersebut adalah RS Ukrida Jakarta Barat, RS Antam Medika Jakarta Timur, dan RS Harapan Jayakarta Jakarta Timur.

"Penambahan terakhir tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Ukrida Jakarta barat, RS Antam Medika Jaktim, RS Harapan Jayakarta Jaktim," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/1/2021).

Ariza menyebutkan, ketiga rumah sakit tersebut telah memenuhi unsur untuk menampung pasien Covid-19, seperti obat, vitamin, kapasitas tempat tidur, hingga ruang ICU.

Dia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menambah fasilitas hingga kapasitas rumah sakit.

"Jakarta memang menyediakan banyak fasilitas, warga tidak perlu khawatir, kami akan terus menambah fasilitas di rumah sakit," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/05/16443761/pemprov-dki-ajukan-penambahan-nakes-idi-sebut-lumrah

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke