Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salad Yee Sang, Kuliner Baru Kalangan Peranakan Tionghoa Saat Merayakan Imlek

Kompas.com - 04/02/2021, 17:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Hari Raya Imlek selalu identik dengan kumpul-kumpul dan makanan bersama. Sejumlah sajian wajib Imlek pun bukan hanya dihidangkan untuk disantap tetapi  juga mengandung simbol harapan.

Ada menu baru yang mulai populer di kalangan peranakan Tionghoa ketika Imlek datang, namanya salad yee sang. Salad ini mulai banyak bermunculan di buku-buku menu restoran China di Jakarta.

Ciri khas salad itu adalah potongan ikan mentah di dalamnya. Daging-daging ikan akan dibubuhi air jeruk dan bubuk jahe, sementara aneka jenis sayur dalam salad ini akan dibaluri berbagai bumbu dan saus.

Yee sang besar kemungkinan adalah bunyi dialek Tiociu untuk yu sheng, yang berarti ikan segar,” tulis pengamat kuliner Tionghoa, Aji Bromokusumo dalam buku Peranakan Tionghoa dalam Kuliner Nusantara (2013).

Baca juga: Kisah Menag Yaqut Kunjungi Tetangga Saat Imlek dan Dapat Angpau...

Aji melanjutkan, bunyi yu sheng yang bermakna ikan segar juga dapat bermakna “kelebihan” dengan intonasi yang lain, sehingga salad yee sang “secara bebas bisa bermakna selalu ada kelebihan (rezeki) dan meningkatnya karier dan sukses.”

Tradisi menyantap salad yee sang juga sangat kompatibel dengan kebiasaan berkumpul pada Imlek dan seru dijadikan konten media sosial.

Seremoni yee sang dilakukan dengan sepiring besar salad, di mana keluarga dan kerabat dekat akan mengitari meja makan dengan sumpit di tangan. Lalu, secara serempak, mereka akan mencapit bahan-bahan salad, lantas mengangkatnya tinggi ke udara seraya berseru, “lo hei...!”

Seruan lo hei itu merupakan dialek Kanton yang berarti ''angkat bersama”. Menurut Aji, jika ditafsirkan lebih dalam, “angkat bersama” bisa bermakna “sukses bersama”.

Setelah diangkat tinggi-tinggi ke udara, bahan-bahan salad akan teraduk dan tercampur dengan sendirinya usai perayaan itu. Setelahnya, keluarga dan kerabat dekat akan duduk bersama sambil menikmati salad yee sang.

Salad itu populer terlebih dulu di negeri tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Salad itu terdiri dari ikan mentah dan aneka jenis sayur yang dirajang hingga halus.

Di Indonesia, perayaan itu sebetulnya tidak begitu mengakar sebagai budaya peranakan Tionghoa.

Salad yee sang yang telah dicampur dan diaduk secara serempak.SHUTTERSTOCK Salad yee sang yang telah dicampur dan diaduk secara serempak.

Baca juga: Imlek di Tengah Pandemi Covid-19, Pemkot Tangsel Larang Pertunjukan Barongsai dan Kembang Api

“Sepertinya baru paling lama 10 tahun, yee sang mulai diadopsi masuk ke Indonesia dan menjadi bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Untuk makna simbolik dan seremonial, memang yee sang elok dilihat dan dijalani,” kata Aji, masih dalam bukunya.

“Bahkan, di masa kecil saya, sepertinya (yee sang) tidak dikenal. Pada dasarnya, orang Tionghoa berbeda dengan orang Jepang yang biasa makan ikan mentah. Ikan mentah jarang sekali muncul dalam seni kuliner China, kalau tidak bisa dibilang hampir tidak dikenal,” tulis Aji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com