Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Mayat Pria Bertato di Anak Kali Ciliwung Tak Alami Penganiayaan

Kompas.com - 14/02/2021, 21:43 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh mayat laki-laki paruh baya di anak Kali Ciliwung tepatnya di Jalan Gunung Sahari, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara pada Minggu (14/2/2021) pagi.

Kesimpulan tersebut didapatkan berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat laki-laki tersebut.

"Hasil olah TKP, tanda-tanda penganiayaan nihil," kata Kapolsek Pademangan, Kompol Arga Dija Putera dalam keterangan tertulis, Minggu sore.

Arga mengatakan, mayat laki-laki tersebut menggunakan kaos singlet dan celana jeans pendek. Tanda-tanda lain yaitu laki-laki itu bertato di bagian lengan kiri, berambut pendek dan berkumis tipis.

"Saksi melihat mayat seorang laki-laki yang tersangkut di jembatan," ujar Arga dalam keterangan tertulis, Minggu (14/2/2021) sore.

Baca juga: Mayat Pria Bertato Ditemukan di Anak Kali Ciliwung di Pademangan

Sebelumnya, mayat laki-laki paruh baya itu ditemukan oleh petugas UPK Badan Air Jakarta Utara yang sedang membersihkan kali.

Darmanto, petugas UPK Badan Air yang bertugas di lokasi, mengatakan bahwa pada saat penemuan, dirinya sedang berada di pinggir kali untuk menyerok sampah.

"Awal kejadiannya saya mau nyerok, belum sempat nyerok saya, pas saya lihat kaget saya ada mayat," kata Darmanto seperti dikutip dari Tribun Jakarta.

Darmanto langsung memanggil rekan-rekannya serta warga setempat setelah menemukan mayat laki-laki.

Atasan Darmanto kemudian melaporkan penemuan mayat ke Polsek Pademangan.

Mayat laki-laki tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diautopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com