JAKARTA, KOMPAS.com - Nur Santoso atau yang lebih akrab dipanggil Seno mengenal Feri Saut Simanjuntak, korban penembakkan Bripka CS di Kafe RM, sebagai sosok yang baik dan tak pernah memiliki masalah dengan orang lain.
Seno mengaku telah kenal dengan Feri selama bertahun-tahun.
"(Feri) baik sama orang, nggak pernah bermasalah yang saya tahu selama saya berteman sama dia, kalem orangnya," kata Seno dalam rekaman yang diterima Kompas.com, Jumat (25/2/2021).
Namun, Feri mengaku sudah lama tak bercengkerama dengan Feri sebab kesibukannya.
"Udah jarang ketemu, paling kalau berangkat kerja aja saya panggil 'Woi, Tak', saya kan manggilnya 'Tak' dari (nama belakang Feri), Simanjuntak," ungkap Seno.
Baca juga: Anaknya Tewas Ditembak Polisi di Kafe Cengkareng, Ayah Korban: Jangan Kematian Dibalas dengan Mati
Seno mengaku tahu kabar kepergian Feri dari televisi dan warga sekitar.
"Ada kejadian begini saya nggak tahu sama sekali siapa yang jadi pelakunya, kenapa motifnya, saya nggak tahu," kata Seno.
"Siapa pelakunya, siapa yg lain-lainnya, saya nggak tahu, yang saya kenal cuma Feri Saut Simanjuntak ini," lanjutnya.
Lilis, tetangga dari ibu mertua Feri, menyatakan Feri sering datang untuk berkunjung. Ia mengenal Feri sebagai sosok yang pendiam.
"Feri pendiam, tapi baik banget orangnya," kata Lilis, ketika ditemui Kompas.com, Jumat.
Tetangga lainnya, bernama Umi juga menyatakan hal yang sama.
"Dia memang pendiam, tapi misalnya ada makanan, atau ada apa gitu, pasti nawarin kita. Orang baik," jelas Umi.
Baca juga: Tangis Ayah Korban Penembakan Polisi di Kafe Cengkareng: Dia Tulang Punggung Kami
Para tetangga menyatakan tak mengenal Feri secara mendalam. Menurut mereka, Feri lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah.
Feri adalah salah satu dari tiga orang yang tewas karena ditembak oleh oknum polisi berinisial Bripka CS di Kafe RM, Cengkareng, pada Kamis (25/2/2021).
Feri merupakan pegawai di Kafe RM.
Selain Feri, dua korban yang meninggal dunia lainnya adalah Sinurat, anggota TNI AD yang merupakan petugas keamanan kafe RM, dan Manik, kasir dari kafe RM.
Selain itu, seorang korban penembakkan lainnya adalah Hutapea, manager dari Kafe RM.
Hutapea terluka dan masih dirawat si rumah sakit.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memaparkan kronologi dari kejadian tersebut pada Kamis.
Yusri menjelaskan bahwa CS diketahui datang ke kafe tersebut sekitar pukul 02.00 WIB.
"Sekitar pukul 02.00, tersangka CS ke TKP, melakukan kegiatan minum-minum," kata Yusri.
Pelaku kemudian ingin meninggalkan kafe setelah dua jam berada di lokasi.
Baca juga: Bripka CS Pelaku Penembakan di Kafe RM Cengkareng Ternyata Naik Pitam saat Ditagih Rp 3,3 Juta
Namun, CS enggan membayar tagihan minuman sebesar Rp 3.335.000. Hal itu pun memicu keributan.
"Sekitar pukul 04.00, karena kafe mau tutup, saat (CS) ingin membayar, terjadi cekcok dengan pegawai," terang Yusri.
Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembakkan kepada para korban secara bergantian.
"CS mengambil senjata api, melakukan penembakan ke empat orang," tambah Yusri.
Tiga dari empat orang yang ditembak meninggal dunia.
CS dengan cepat ditangkap Polsek Kalideres, Jakarta Barat.
Fadil memaparkan, tersangka langsung menjalani pemeriksaan maraton oleh penyidik. Pihak kepolisian, lanjut Fadil, menemukan dua alat bukti setelah melakukan olah TKP.
"Kepada tersangka sudah diproses langsung pagi hari ini juga dan ditemukan dua alat bukti berdasarkan keterangan saksi dan olah TKP," ujar Fadil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.