TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah dosen di Kota Tangerang, Banten, berharap dapat segera bertemu dengan mahasiswanya usai menerima vaksin Covid-19, Jumat (5/3/2021) siang.
Dina Agustin, dosen mata kuliah teknik kimia di Universitas Islam Syekh Yusuf Kota Tangerang mengaku rindu mahasiswanya.
Sebab, sudah setahun sejak munculnya pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu, ia mengajar secara virtual.
"Kangen saya sama anak-anak. Kangen saya belajar langsung," ungkap Dina ketika ditemui usai menerima vaksin di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
"Saya kan bidang exact, yang biasanya saya bermain dengan rumus, kemudian memakai daring. Artinya, dengan memakai daring, tidak greget lah," imbuh dia.
Baca juga: Mimpi Ibu Guru Siti Noorzanah, Bisa Mengajar Tatap Muka Sebelum Pensiun
Selama mengajar secara daring, ia mengaku banyak menemui hambatan, seperti terkendala kuota.
Hambatan lainnya, Dina sebagai pengajar teknik kimia kerap kali menggunakan laboratorium sebagai salah satu media pembelajaran.
Dengan adanya kewajiban mengajar secara virtual, maka penggunaan laboratorium tersebut tak dapat dilakukan.
"Kalau menggunakan virtual lab, itu tidak 100 persen bisa tersampaikan," ungkap dia.
Walau menemui beberapa kendala, menurut Dina, banyak hal positif yang dapat diambil.
Kondisi saat ini mendorong motivasi para mahasiswanya untuk mengeksplor materi pembelajaran mereka secara mandiri.
Baca juga: Suara Orangtua Sikapi KBM Tatap Muka: Khawatir Penularan hingga Tunda Sekolah Anak
Ia meyakini, murid-muridnya secara inisiatif mampu mencari materi tersebut menggunakan Google atau aplikasi sejenis lainnya.
"Tugas kami, dosen, sebenarnya memotivasi mereka. Mereka harus lebih bisa explore dengan zaman digital ini," papar Dina.
Dina, yang sudah mengajar di universitas itu sejak tahun 1995 sangat berharap vaksin CoronaVac mampu meredam pandemi Covid-19.
"Dengan vaksinasi ini, mudah-mudahan segera kembali normal. Sehingga selesai pandemi ini, kita bisa berinteraksi dengan normal dan kembali berkuliah tatap muka," imbuh Dina.