Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rumah Terduga Teroris di Tanjung Barat Dikenal Kerap Bersosialisasi dengan Warga

Kompas.com - 07/04/2021, 14:27 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah terduga teroris di Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, digerebek oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri pada Selasa (6/4/2021) siang.

Warga di sekitar tempat penggerebekan rumah terduga teroris di kawasan Tanjung Barat, Dani Hendro, mengatakan, rumah terduga teroris tersebut dihuni oleh satu keluarga.

Baca juga: Densus 88 Polri Gerebek Rumah Terduga Teroris di Tanjung Barat

Adapun tim Densus 88 tak melakukan penangkapan di sana.

“Saat penggeledahan kemarin enggak ada yang diamankan, cuma sedikit ada barang yang dibawa oleh tim untuk dijadikan barang bukti atau pengembangan selanjutnya,” ujar Hendro dalam video yang diterima Kompas.com, Rabu (7/4/2021) siang.

Ia mengatakan, keluarga tersebut telah menghuni rumah yang digerebek Densus 88 sekitar empat tahun.

Hendro menyebutkan, kepala keluarga tersebut berinisial J.

Baca juga: Terduga Teroris di Condet Mantan Anggota FPI, Pengacara Rizieq Shihab: Itu Oknum, Dikaitkan biar Heboh

“Kesehariannya dia (kepala keluarga) ojek online, kalau istrinya ibu rumah tangga,” ujar Hendro.

Hendro menambahkan, J dan istrinya kerap bersosialisasi dengan warga. Ia mengaku sering bertegur sapa dengan J.

“Untuk suami si memang dia ya bergaul juga, sama saya juga sering tegur sapa. Baiklah. Cuma bergaulnya sama kelompoklah, istilahnya kelompok-kelompok dia saja,” tambah Hendro.

Baca juga: Densus 88 Polri Buru 3 Buron Terduga Teroris di Jakarta

Menurut dia, J lebih banyak bergaul di luar lingkungan rumah. Ia lebih sibuk mengurus keluarga.

“Untuk di lingkungan sini ya selayaknya dia suami. Pulang, momong anak, gitu saja,” ujar Hendro.

Menurutnya, saat ini istri J tinggal di rumah orangtuanya di daerah Kebagusan, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com