Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Minta Dilibatkan dalam Revitalisasi Tugu Pamulang, Wawalkot: Saat Tender, Diajak Ngobrol...

Kompas.com - 16/04/2021, 16:34 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten diminta melibatkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan ketika revitalisasi Tugu Pamulang mulai dibahas kembali.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan, pihaknya siap untuk menugaskan dinas terkait untuk turut membantu mempersiapkan konsep hingga pelaksanaan revitalisasi tugu tersebut.

"Saya berharap sebelum pembangunan, misalnya saat dilakukan tender itu sedikit banyak, diajak ngobrol. Nanti, kami dari pemerintah kota, saya tugaskan dinas terkait," ujar Benyamin kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Tugu Pamulang Akan Dibongkar, Pemkot Tangsel: Bangun Lagi yang Lebih Artistik

Selain itu, Benyamin juga menyarankan agar perancangan bentuk baru Tugu Pamulang melibatkan pelaku seni dan mempertimbangkan masukan dari masyarakat.

Menurut dia, pembahasan mengenai revitalisasi Tugu Pamulang harus segera, meskipun belum dapat dipastikan waktu pelaksanaannya.

"Supaya terakomodir semua aspirasinya," jelas Benyamin.

"Sambil menunggu anggaran, ya teknis rancang bangunannya kita diskusikan lebih awal. Jadi kan enak," Pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, rencana revitalisasi Tugu Pamulang di bundaran Jalan Siliwangi, Tangerang Selatan, belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Tugu Banten Lama yang Jadi Inspirasi Tugu Pamulang Kini, Bersejarah dan Sarat Makna!

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, pelaksanaan revitalisasi Tugu Pamulang kemungkinan ditunda dan masih harus dibahas lebih lanjut karena memerlukan anggaran yang cukup besar.

"Jadi nanti kalau sudah siap baru (direvitalisasi). Sementara ini kan sudah saya perintahkan untuk dibongkar," ujar Andika usai peresmian Mal Pelayanan Publik Tangerang Selatan, Kamis (15/4/2021).

Menurut Andika, Pemerintah Provinsi Banten belum memiliki anggaran untuk merevitalisasi tugu yang menjadi bahan cibiran masyarakat itu.

Alhasil, dia belum dapat memastikan kapan revitalisasi Tugu Pamulang bisa dilaksanakan.

"Nanti disiapkan dulu anggarannya, anggarannya belum ada," kata Andika.

Selain itu, lanjut Andika, terdapat proyek pembangunan infrastruktur lain di Provinsi Banten yang juga terhenti karena refocusing anggaran imbas pandemi Covid-19.

Baca juga: Tarik Ulur Revitalisasi Tugu Pamulang, Pemprov Banten Tak Punya Anggaran dan Minta Pembongkaran

"Kami juga Pemprov mau ngerjain bangunan, sekolah, mau ngerjain jalan, semua kan terkendala. Kami bukan mengesampingkan tugu, tapi yang skala prioritas lain juga tertahan proses pembangunannya," ungkap Andika.

Tugu Pamulang menjadi perbincangan hangat masyarakat beberapa waktu belakangan. Salah satu ikon lanskap Kota Tangerang Selatan itu dianggap berbeda desain dari yang telah direncanakan seiring beredarnya gambar rancangan Tugu Pamulang di jagat maya.

Tak sedikit warganet yang mencibir bentuk Tugu Pamulang saat ini dengan menyebutnya lebih mirip "toren air" hingga "kandang burung raksasa".

Sebagaimana diketahui, tugu tersebut hanya berupa tiang-tiang yang disusun melingkar. Tampak di bagian atasnya terpasang kubah berukuran sedang berwarna putih.

Tak ada ornamen atau hiasan apa pun pada tugu yang disebut-sebut sebagai ciri khas kawasan Pamulang itu.

Sementara itu, pada rancangan yang beredar, tampak tugu itu seharusnya akan berbentuk heksagon dengan kubah kecil atasnya. Terdapat pula ornamen yang menghiasi tiang-tiang tugu.

Namun, Pemprov Banten menyebut desain Tugu Pamulang yang beredar di media sosial itu merupakan rancangan terbaru, setelah pemerintah kota meminta perubahan bentuk.

Permintaan perubahan bentuk Tugu Pamulang bergulir pada 2019, tak lama setelah proses pembangunan selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com