Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.537 Warga Kota Tangerang Tes Antigen, 629 di Antaranya Reaktif Covid-19

Kompas.com - 07/07/2021, 15:52 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan, lebih dari 20 persen warga yang mengikuti tes antigen acak di Kota Tangerang reaktif Covid-19.

Dia merincikan, dari 2.537 orang yang dites antigen acak pada Rabu (7/7/2021), terdapat 629 orang yang reaktif Covid-19.

Adapun 2.000-an orang yang dites itu merupakan warga dari 13 kecamatan di Kota Tangerang.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Tangerang Tambah 156, Pasien Dirawat Jadi 909 Orang

"Di masyarakat ini ternyata kami testing, 20 persen lebih positif. Hari ini, kami sporadis, dari 2.537 (orang), yang positif 629," papar Arief melalui sambungan telepon, Rabu.

Lanjut Arief, dari ratusan warga yang reaktif Covid-19 itu, kebanyakan berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Usai ditemukan warga yang reaktif, Pemkot Tangerang langsung memberikan pasokan obat-obatan kepada mereka.

Baca juga: Stok Obat untuk Pasien Covid-19 Dipastikan Cukup, Satgas Minta Masyarakat Tak Khawatir

"Kami langsung sporadis swab (usap). Karena pakai antigen, jadi nunggu 15 menit. Ketahuan positif (reaktif), langsung dikasih obat," ucap Arief.

Kata politikus Demokrat itu, pihaknya tidak langsung melakukan tes PCR kepada mereka yang reaktif Covid-19.

Pemkot Tangerang justru melakukan tes PCR kepada mereka yang hasil tes antigennya non-reaktif, tetapi mengalami gejala Covid-19.

Baca juga: Diduga Depresi karena Reaktif Covid-19, Kakek 85 Tahun Coba Bunuh Diri Saat Isolasi Mandiri

"Enggak (tes PCR), cukup antigen. Mereka akan di-PCR kalau antigennya negatif, tapi mereka bergejala," papar Arief.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Tangerang menargetkan untuk melakukan skrining tes Covid-19 kepada setidaknya 4.000 orang per harinya.

Arief berujar, jumlah target tes usap itu disesuaikan dengan arahan Pemerintah Pusat.

Kewajiban Pemkot Tangerang untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat juga menjadi faktor penyesuaian jumlah target tersebut.

Arief mengungkapkan, banyak atau tidaknya warga yang reaktif saat mengikuti tes antigen massal bukanlah sebuah masalah.

Dia menegaskan, pihaknya bakal mengurus warga yang ternyata positit Covid-19.

"Dari tes yang dilakukan akan didapat hasil berapa masyarakat yang terpapar dan untuk ditindaklanjuti, banyak tidak masalah," ujarnya, Selasa kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com