BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pertamanan, Kawasan Permukiman, dan Pemakaman (Disperkimtan) Kota Bekasi menambah 3 hektar lahan pemakaman di Taman Pemakaman Umum (TPU) Padurenan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Disperkimtan Kota Bekasi Jumhana Lutfi mengungkapkan bahwa wali kota sudah menginstruksikan untuk penambahan lahan.
"Kita melakukan pematangan 3 hektar dari awalnya 1 hektar lebih. Sekarang 3 hektar lagi pematangan," ujar Lutfi kepada Kompas.com, Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Bekasi Darurat Covid-19: 80 Persen Terpaksa Isolasi Mandiri hingga Antrean Jenazah di TPU
Lutfi berujar, penambahan lahan pemakaman tersebut dilakukan masih di dalam kawasan TPU Padurenan.
"Masih di daerah Padurenan sekarang sedang melakukan pematangan, bahkan yang sedang dilakukan pematangan pun sudah mulai dipakai," ungkapnya.
Lutfi mengatakan, pihaknya sudah membuka secara paralel lahan pemakaman tersebut.
"Sekarang sudah dibuka, paralel. Jadi sambil pematangan sambil dipakai. Bertahap terus pematangan, pematangan tiap malam. Mobil pengurukan kan enggak bisa pagi, jadi kerjanya tengah malam dan pagi sudah dipakai. Modelnya kayak rawa dan sawah tanah hujan," tutup dia.
Baca juga: Video Viral Antrean Mobil Jenazah Pasien Covid-19 di TPU Padurenan Bekasi, Ini Faktanya
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan telah menyediakan lahan seluas 6 hektar untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 jika lahan yang ada telah terisi penuh.
“Lahannya bertambah, lahan siap pakai, kalau lahan yang ada itu masih ada 6 hektar. Lahan yang siap pakai itu maksudnya lahan yang digali itu sudah menipis, tapi kita sudah bisa menyelesaikan pematangannya,” ujar Rahmat kepada wartawan.
Pemkot Bekasi telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi antrean proses pemakaman jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Di antaranya, menambah jumlah ambulans jenazah, menambah tukang gali kubur, dan menambah lokasi pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.