Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Bakal Salurkan Oksigen ke Masyarakat Umum

Kompas.com - 12/07/2021, 20:20 WIB
Muhammad Naufal,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal menyalurkan oksigen bagi warga yang membutuhkan di wilayah tersebut.

Hal itu dinyatakan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, menanggapi meningkatnya kebutuhan pasokan oksigen di Kota Tangerang.

Dia menyatakan, salah satu perusahaan swasta akan menyumbangkan sekitar 1.000 meter kubik oksigen ke Pemkot Tangerang pada Rabu (14/7/2021).

Jajarannya kemudian akan menyalurkan oksigen tersebut ke warga yang membutuhkan di Kota Tangerang.

"Rabu kalau enggak ada halangan, ada CSR (corporate social responsibility) dari perusahaan akan memberikan bantuan refill oksigen yang 1.000 kubik," paparnya kepada awak media, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Hoaks Satgas Oksigen, Relawan Siaga: Kalau Ada yang Ambil Tabung, Jangan Ditanggapi

Arief menyebut, jajarannya bakal membagikan 1.000 meter kubik oksigen itu secara bertahap dalam lima hari.

Meski demikian, dia belum mengungkapkan bagaimanana proses atau waktu penyaluran stok oksigen itu kepada masyarakat umum.

"Totalnya itu 1.000 kubik tapi dibagi dalam lima hari," ujar pria 44 tahun tersebut.

Di satu sisi, wacananya, masyarakat yang membutuhkan oksigen itu diharuskan untuk mendaftar terlebih dahulu secara daring.

"Tunggu dari Humas soal refill-nya," ungkap Arief.

Baca juga: CPNS Kota Tangerang 2021: Jadwal hingga Tata Cara Mendaftar

Pemkot Tangerang telah membuka posko pengisian tabung oksigen yang terletak di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang mulai Kamis pekan lalu.

Namun, posko tersebut bukan diperuntukan bagi masyarakat umum, melainkan bagi RS dan puskesmas di Kota Tangerang.

Posko yang beroperasi selama 24 jam itu merupakan hasil kerjasama antara Pemkot Tangerang dan PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten.

Skema pengisian ulangnya cukup mudah. RS atau puskesmas membawa tabung kosong berukuran 6 meter kubik ke Puspemkot.

Kemudian, jika sudah ada minimal 38 tabung kosong, Pemkot akan membawa tabung itu ke Krakatau Steel untuk diisi.

Saat tabung itu telah terisi dan dikembalikan ke Puspemkot, pihak RS atau puskesmas tinggal mengambil tabung masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com