Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Titik Penyekatan Jalan di Kabupaten Bekasi Saat PPKM Darurat

Kompas.com - 16/07/2021, 15:30 WIB
Djati Waluyo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polres Metro Bekasi memberlakukan penyekatan jalan di 17 titik guna membatasi pergerakan warga yang ingin masuk atau keluar wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kasatlantas Polres Metro Bekasi, AKBP Argo Wiyono mengatakan, pihaknya membagi 17 titik dalam tiga ring, yaitu perbatasan kota dan provinsi, penyekatan jalan tol, dan dalam kota dengan mobilitas warga yang tinggi.

Baca juga: Penyekatan Jalan di Flyover Pesing Dipindah ke Depan Pabrik ABC di Daan Mogot

"Ring satu adalah pusat keramaian atau dalam kota, terdapat 10 titik dengan cara dilakukan pengendaian mobilitas melalui patroli intensif," kata Argo, Jumat (16/7/2021).

Lokasi penyekatan di ring satu itu, yaitu: 

  1. Bundaran Jababeka
  2. Simpang Pecenongan
  3. Lapangan Matel
  4. Stadion Wibawa Mukti
  5. Simpang Jalan Movieland
  6. Cikarang Festival
  7. Yos Sudarso
  8. Terminal Kalijaya
  9. Simpang Jalan Sentral Grosir Cikarang
  10. Distrik 1 Meikarta

Ring dua berada di beberapa akses menuju jalan tol yang berdekatan dengan kawasan perumahan. Ada empat titik penyekatan di ring dua, yaitu;

  1. Gerbang Tol (GT) Tambun Grand Wisata
  2. GT Cikarang Barat
  3. GT Cibatu,
  4. GT Cikarang Pusat Deltamas.

Sementara ring tiga berada di perbatasan antar kota dan provinsi. Di ring tiga ada tiga lokasi  penyekatan, yaitu:

  1. Jalan Sasak Tambun
  2. Jalan Kalimalang
  3. Jalan Kedungwaringin

Kegiatan penyekatan dilaksanakan selama 24 jam untuk ring tiga, sedangkan di ring 2 dan 1 tidak dilaksanakan sehari penuh.

"Kegiatan penyekatan dilaksanakan dengan shif 24 jam untuk di ting tiga namun untuk ring dua dan ring satu melihat eskalasi mobilitas atau situasional," kata dia.

Penyekatan utamanya dilaksanakan pada pagi hari diantara pukul 06,00 hingga 10.00 WIB.

"Yang menjadi sasaran adalah para pekerja menuju Jakarta, yang masuk sektor esensial dan kritikal. Setelah jam itu selektif, prioritas yang dalam keadaan darurat atau termasuk dalam golongan nakes, dokter, perawat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com