Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terbengkalai, Ratusan Jarum Suntik Bekas Vaksinasi Covid-19 di Depok Sudah Diangkut

Kompas.com - 26/07/2021, 13:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ratusan jarum suntik bekas vaksinasi Covid-19 massal di SMK Negeri 1, Cimpaeun, Tapos, Kota Depok, yang ditemukan berserakan di tempat sampah sekolah, sudah dibersihkan hari ini, Senin (26/7/2021).

Pembersihan dilakukan guna menindaklanjuti laporan warganet melalui akun Instagram @depok24jam yang menjadi viral di media sosial. Pelapor menilai, serakan jarum suntik ini berbahaya karena sampah medis dan rentan disalahgunakan.

"Kami sudah 'Zoom Meeting' dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, (agar sampah jarum suntik) dikumpulkan, dan diangkut oleh Pol PP kami untuk dibawa dan disimpan ke area yang ditentukan dan nanti diambil oleh Dinkes," ungkap Plt Camat Tapos, Anwar Nasihin, kepada Kompas.com pada Senin (26/7/2021).

Baca juga: Sampah Jarum Suntik Bekas Vaksinasi Covid-19 Terbengkalai di Tempat Sampah Sekolah di Depok

"Sekarang oleh puskesmas dengan Babinsa sudah dibersihkan semuanya. Sudah bersih sekarang," imbuhnya.

Anwar menjelaskan, jarum-jarum suntik itu merupakan sampah medis sisa vaksinasi Covid-19 secara massal di sekolah tersebut pada 14 Juli 2021 lalu. Artinya, sampah medis tersebut hampir 2 minggu teronggok di sana.

Anwar menyebut jarum suntik di tempat sampah itu hanya sebagian kecil dari sampah medis yang dihasilkan dari vaksinasi massal.

Baca juga: Pemkot Tangsel Tak Tahu Ada Kendala Pengelolaan Sampah Medis di TPU Jombang

Pasalnya, vaksinasi massal saat itu diikuti ribuan warga.

"Ada 1.537 peserta vaksinasi Covid-19 saat itu," kata Anwar.

"Mungkin karena mereka capek. Habis magrib saat vaksinasi selesai, sudah mereka sisir, (semua sampah) sudah masuk plastik, dipikir sudah bersih semua. Ternyata masih ada sisa di kardus itu di bawah bangku. Memang disayangkan ada yang tercecer," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com