Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Minta Pemkot Tangerang Turunkan BOR RS Jadi 50 Persen, Kini Masih 73 Persen

Kompas.com - 27/07/2021, 15:35 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menurunkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di RS rujukan Covid-19 menjadi di bawah 50 persen.

Permintaan itu diutarakan Mendagri Tito Karnavian saat konferensi pers usai melakukan rapat koordinasi soal penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tangerang, Selasa (27/7/2021).

Tito memaparkan, BOR di Kota Tangerang pernah menyentuh angka 93 persen. Kemudian, Pemkot Tangerang dapat menurunkan BOR menjadi 73 persen per hari ini.

Baca juga: Mendagri Minta Pemkot Tangerang Bentuk Tim Khusus Tracing Covid-19

Menurut Tito, penurunan BOR itu merupakan salah satu indikator penanganan Covid-19 yang cukup baik.

Namun, dia meminta Pemkot Tangerang menurunkan lagi BOR di RS hingga 50 persen.

"BOR yang sempat 93 persen sudah turun ke 73 persen. Ini sangat baik sekali, meskipun kita harus upayakan di bawah 50 persen," ungkapnya.

Eks Kapolri itu berujar, penurunan BOR dapat dilakukan dengan cara menguatkan program penanganan Covid-19 dari hulu ke hilir.

Peningkatan jumlah testing hingga treatment pun sejumlah upaya untuk menurunkan BOR di RS rujukan.

Baca juga: Minta Pemkot Tangerang Tak Bergantung ke Pemerintah Pusat soal Bansos, Mendagri: Pengusaha Keluarkan CSR

Dia menambahkan, usai PPKM darurat diterapkan, angka kematian akibat Covid-19 menurun.

Di sisi lain, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Tangerang meningkat.

"Kemudian juga kasus kematian berkurang sampai ke 25 persen dibanding dengan minggu sebelumnya. Yang sembuh juga meningkat," ungkapnya.

Tito mengapresiasi upaya Pemkot Tangerang yang berusaha menekan angka kematian tersebut.

Meski demikian, Mendagri menegaskan, masyarakat di Kota Tangerang harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Namun, yang utama, jangan sampai kita jenuh lengah dan kendur," ujar Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com