JAKARTA, KOMPAS.com - Meski telah diresmikan pada Jumat (6/8/2021), Rumah Sakit (RS) Pertamina Tanjung Duren, Jakarta Barat, yang dikhususkan untuk perawatan pasien Covid-19, belum juga beroperasi hingga hari ini.
"Operasional belum. Dalam minggu ini masih ada bebrapa tahapan final menjelang benar-benar siap untuk menerima pasien," kata Ken Andarin, Public Relations Manager Pertamedika saat dihubungi Senin (9/8/2021).
Diketahui, PT Pertamedika yang merupakan anak perusahaan Pertamina, adalah pihak yang memegang operasional rumah sakit.
Baca juga: RS Pertamina Tanjung Duren Siap Tampung 305 Pasien Covid-19 Bergejala Sedang dan Berat
Namun, Ken belum dapat memastikan kapan rumah sakit ekstensi RS Pelni tersebut akan mulai beroperasi.
"Bisa (minggu depan), bisa juga lebih cepat," tuturnya.
Adapun, rumah sakit ini dibangun atas inisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan dibangun Pertamina.
"Fasilitas yang dioperasikan oleh Rumah Sakit Pelni dan dinamakan ‘Rumah Sakit Pertamina Tanjung Duren Ekstensi RS PELNI’ ini adalah rumah sakit ekstensi keempat yang dibangun BUMN dengan mengalihfungsikan lahan atau gedung untuk dijadikan rumah sakit darurat khusus pasien COVID-19," tulis Koordinator Hubungan Masyarakat Kementerian BUMN Rudi Rusli dalam keterangan tertulis Jumat.
Baca juga: Kurangi Kontak Fisik, RS Pertamina Jaya Pakai Robot untuk Layani Pasien Covid-19
Rudi menjelaskan, sebanyak 305 tempat tidur telah disiapkan untuk menampung pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat di rumah sakit yang dibangun di lahan seluas 4,2 hektar ini.
Dari keseluruhan tempat tidur yang tersedia, 170 di antaranya difungsikan sebagai ruang perawatan IGD dan ICU.
Kemudian 22 tempat tidur tersedia di ruang ruang rawat maternity ICU dan non ICU sehingga dapat digunakan oleh ibu hamil, bayi dan anak. Sementara, 113 sisanya adalah tempat tidur perawatan non-ICU.
Di rumah sakit ini, tersedia juga tersedia uang operasi, laboratorium, ruang radiologi/CT scan, ruang isolasi non-ICU, dan ruang rekreasi.
Tersedia pula instalasi laboratorium untuk pemeriksaan hematologi rutin, kimia darah dan analisa gas darah (AGD), PCR, instalasi farmasi, command room yang terdiri dari Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT), dan e-medical record.
Yang menarik, rumah sakit ini dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan entertainment.
"Kelebihan lain RS modular ini adalah adanya ruang rekreasi yang dilengkapi fasilitas olahraga dan entertainment. Ruangan dirancang dengan konsep full kaca, sehingga dimungkinkan keluarga pasien bisa melihat secara langsung kondisi pasien di ruangan ini. Diharapkan ini bisa berpengaruh secara psikologis untuk mempercepat kesembuhan pasien," jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Saat pandemi berakhir, rumah sakit ini akan difungsikan sebagai rumah sakit reguler.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.