Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Bantu Warga Sekitar yang Terdampak Pandemi Covid-19

Kompas.com - 13/08/2021, 21:46 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta bekerja sama untuk memberikan bantuan sosial bagi warga sekitar rumah ibadah yang terdampak pandemi Covid-19.

Kolaborasi dua rumah ibadah ini menitikberatkan bahwa agama yang berbeda-beda secara teologis dan konsepsi ketuhanan pun bertemu pada satu titik, yaitu nilai-nilai kemanusiaan.

Acara penyerahan bantuan ini dilakukan di pelataran Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Jumat (13/8/2021), dihadiri oleh pengurus dua rumah ibadah.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) atas inisiatif organisasi ini dalam menggandeng tokoh-tokoh lintas agama untuk agenda kemanusiaan.

Baca juga: Anies Sebut Masalah Data Ganda Kemensos Selesai, Penyaluran BST Sudah 100 Persen

“Apa yang kita saksikan pada hari ini, teman-teman menghadap ke Katedral di samping Masjid Istiqlal, itulah lambang Keindonesiaan yang sangat hidup. Sesulit apapun jalan yang kita hadapi saat ini, ini adalah kekayaan batin yang dimiliki anak bangsa dalam berbagi," kata Nasaruddin Umar seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (13/8/2021).

"Kita tidak boleh sendiri-sendiri dalam mengurus umat dan bangsa. Harus ada sinergi, karena di mana ada sinergi, di situ ada berkah,” sambung Imam Besar Istiqlal.

Romo Agustinus Heri Wibowo, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengatakan, rumah ibadah adalah rumah sakit di medan perang.

Oleh karena itu, ia senang Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal yang letaknya saling berseberangan bisa bersama-sama membantu warga yang terdampak pandemi.

Baca juga: 4 Juta Orang Lagi Harus Divaksin Agar Jakarta Capai Herd Immunity

"Momen seperti ini menunjukkan universalitas serta persaudaraan lintas iman dan lintas kepercayaan yang terwujud dengan harmonis di Indonesia ini," katanya.

Ketua Panitia Gerakan Bantu Rakyat dari Rumah Ibadah sekaligus aktivis HMI Firman Kurniawan Said mengatakan, total ada 400 paket beras 5 kg yang akan dibagikan kepada warga di sekitar masjid Istiqlal-Katedral.

Ia pun menekankan, saat ini bukan waktunya lagi berselisih antar umat beragama. Sebaliknya, HMI bersama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) justru mengedepankan semangat persatuan untuk membantu warga di tengah kondisi sulit ini.

"Kami berharap, Gerakan Bantu Rakyat dari Rumah Ibadah dapat benar-benar menjadikan Rumah ibadah sebagai Episentrum untuk membangun kekuatan untuk bantu rakyat yang terdampak Covid-19," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com