Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Masyarakat Berkenalan dengan TNI dan Rasakan Sensasi Duduk di Kendaraan Tempur

Kompas.com - 06/10/2021, 08:58 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat antusias mengunjungi pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) termasuk kendaraan tempur milik TNI yang digelar di depan Istana Merdeka untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 TNI, Selasa (5/10/2021).

Banyak masyarakat memanfaatkan momen ini untuk berkenalan dengan anggota TNI, berfoto, hingga merasakan sensasi berada di dalam kendaraan tempur dari tiga matra tersebut.

Warga Cempaka Putih Barat, Emi Wijaya, misalnya. Dia mengaku datang ke perayaan HUT TNI untuk memperkenalkan peralatan militer kepada anaknya.

"Ke sini nyenengin anak-anak ya, karena mereka itu senang melihat pesawat wara-wiri. Untuk pembelajaran mereka juga," ujar Emi di Jalan Merdeka Utara, Selasa.

Emi dan keluarga mengaku sudah mempersiapkan sejak jauh-jauh hari untuk datang ke acara itu.

Baca juga: Pameran Alutsista di HUT Ke-76 TNI, Ajang Kenalkan Anak pada Dunia Militer

"Saya memang tiap tahun, kalau ada acara ini, selalu hadir. Sudah dipersiapkan dari kemarin untuk hadir," kata dia.

Memanfaatkan pameran alutsista sebagai media pendidikan anak juga dilakukan Heni (58), warga Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, yang datang bersama ketiga anak dan dua cucunya.

"Kami langsung datang ke sini setelah melihat berita tentang pameran. Acara ini menarik, karena dengan begitu anak bisa tahu mobil perang itu seperti apa, di dalamnya seperti ini," kata Heni saat berswafoto di depan salah satu mobil perang.

Menurut Heni, mengenalkan dunia kemiliteran kepada anak-anak sudah menjadi budaya di keluarganya. Ia bercerita, ketika anak-anaknya masih kecil, ia rutin membawa anaknya ke pameran serupa saat digelar di kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Alat utama sistem persenjataan (alutsista) termasuk kendaraan tempur TNI berjejer untuk dipamerkan kepada masyarakat di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, (5/10/2021). Sebanyak 112 alutsista berjejer rapi di sepanjang Jalan Merdeka Barat dan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 TNI pada 5 Oktober 2021.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Alat utama sistem persenjataan (alutsista) termasuk kendaraan tempur TNI berjejer untuk dipamerkan kepada masyarakat di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, (5/10/2021). Sebanyak 112 alutsista berjejer rapi di sepanjang Jalan Merdeka Barat dan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 TNI pada 5 Oktober 2021.

"Makanya ingin mengenalkan ke cucu-cucu. Karena dulu, saya terbiasa mengajak anak-anak saya waktu kecil ke Halim," ujar dia.

Heni dan keluarga mengaku bangga melihat kegagahan deretan kendaraan tempur tersebut. Apalagi, salah satu anggota keluarganya juga anggota TNI.

Baca juga: Tawarkan Iriana Naik Kendaraan Alutsista, Jokowi: Yang Nyetir Pak Andika...

Meski rasa bangga tumbuh saat memandangi alutsista tersebut, orangtua merasa khawatir dengan keberadaan pameran yang digelar di pinggir jalan raya. Menurut Emi, pameran digelar di tempat yang tidak ramah anak.

"Tapi sayangnya acaranya kok di jalan, padahal biasanya (digelar) di dalam Monas. Kalau di jalan, ngeri anak-anak tertabrak kendaraan," ujar Emi.

Hiburan pengguna jalan

Tidak hanya masyarakat umum, banyak pengemudi ojek online dan kurir dengan seragam masing-masing turut melihat kegagahan alutsista yang di parkir di Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Medan Merdeka Utara tersebut.

Salah satunya Wahyu (35), warga asli Banyumas yang kini berdomisili di Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Baca juga: Saat Kurir yang Tengah Antar Paket Berhenti Sejenak demi Foto di Pameran Alutsista

Wahyu mengaku sengaja berhenti beberapa menit untuk berfoto bersama personel TNI dan kendaraan perang.

"Saya lagi antar paket dari Kelapa Gading ke Grand Bay. Kebetulan di jalan ada pameran HUT TNI. Sekali-sekali foto sama tentara kita," kata Wahyu saat ditemui di sekitar Istana Merdeka.

Wahyu merasa senang bisa bertemu langsung dengan banyak personel TNI yang ia banggakan.

Setelah berfoto, Wahyu melanjutkan perjalanan untuk mengirim barang pesanan kliennya. Baginya, beberapa menit itu terasa berharga.

Selain Wahyu, Bakri (50), pengemudi ojek online yang tinggal di Pondok Aren, Tangerang Selatan, pun mampir ke pameran ini ketika dalam perjalanan mencari rezeki.

"Saya kebetulan enggak tahu soal pameran ini, kalau HUT TNI saya tahu. Cuma tadi saya kebetulan lewat dari arah Glodok. Saya heran, ini apa kok orang foto-foto, saya ikut dong. Kebetulan lewat," ungkap Bakri selepas berfoto dengan latar salah satu kendaraan.

Dari sekian banyak jenis alutsista, kendaraan panser dengan rudal di atasnya itu paling menyita perhatian Bakri.

"Saya sih inginnya (foto) sama si panser itu, yang ada rudal-rudalnya itu, tapi kalau foto di panser kayaknya butuh waktu lama ya, takutnya enggak boleh parkir lama-lama di pinggir jalan," lanjut Bakri.

Di mata pedagang suvenir

Meski mendatangkan banyak pengunjung hingga sempat membuat macet Jalan Merdeka Utara, namun perhelatan ini dianggap pedagang suvenir kaus keliling maish belum menjadi ladang rezekinya.

Rafik, pedagang kaus suvenir di sekitar lokasi pameran, mengaku kesulitan mendapatkan penglaris atau pembeli pertama.

"Pameran enggak ngaruh, sampai siang jam 14.00 saja baru dapat penglaris, menjual 3 potong kaus seharga Rp 100.000, yang beli orang Madura," kata Rafik saat ditemui di dekat jejeran alutsista di dekat Istana Merdeka, Selasa.

Rafik mengatakan meski banyak pengunjung datang, tidak banyak pengunjung yang berasal dari luar Jakarta. Hal ini sangat berpengaruh bagi pedagang suvenir seperti dirinya.

"Pengunjung banyakan orang Jakarta, orang daerahnya belum ada. Biasanya yang belanja orang daerah, karena ini kan suvenir," jelas Rafik.

Meski sepi pembeli, Rafik yang sudah berdagang kaus bermotif Ibu Kota Jakarta sejak 2004 ini mengaku tetap bertahan berdagang di sekitar pameran. Sebab, menurutnya, arus keramaian terfokus di pameran tersebut.

"Ya gimana, mau keliling juga orang pada ke sini. Rencananya mau dagang sampai Maghrib," kata dia.

Tidak hanya Rafik, momen sepi pembeli juga dirasakan John, nama samaran. Hingga siang hari, John bahkan belum mendapat pembeli sama sekali.

"Dari tadi belum laku sama sekali. Nyari penglaris aja susah. Orangnya banyak doang, enggak beli," curhat John.

John pun memilih tetap bertahan berdagang di sekitar pameran, namun ia juga berencana berkeliling ke hotel-hotel sekitar. Ia berharap bisa menjajakan dagangan kepada beberapa turis dari luar Jakarta di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com