Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Evakuasi Dua Lagi Korban Tewas di Lubang Cipondoh, Total Lima Orang Mati Keracunan Gas

Kompas.com - 07/10/2021, 19:16 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hendak mengevakuasi dua jenazah yang diduga tertinggal di gorong-gorong yang berada di Jalan Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (7/10/2021).

Sebagaimana diketahui, ada tiga korban yang sebelumnya meninggal dunia akibat keracunan gas alam di dalam gorong-gorong tersebut.

Berdasar pantauan Kompas.com pada Kamis sekira pukul 17.10 WIB, petugas BPBD membongkar semen yang menutup gorong-gorong itu terlebih dahulu.

Usai dibongkar, petugas menyedot air yang berada di gorong-gorong sedalam 2 meter itu. Proses penyedotan berlangsung cukup lama.

Baca juga: Polisi Duga 3 Orang Tewas di Dalam Lubang di Cipondoh akibat Keracunan Gas Alam, Bukan Tersetrum Listrik

Setelah penyedotan dilakukan, petugas BPBD berpakaian lengkap dengan tabung oksigen dikerahkan ke dalam gorong-gorong untuk mengevakuasi kedua jenazah itu.

Evakuasi yang dilakukan berlangsung cukup lama, hingga sekitar pukul 18.02 WIB, satu jenazah berhasil dievakuasi.

Setelah satu jenazah dievakuasi, petugas BPBD yang turun ke gorong-gorong ditarik dan diarahkan untuk beristirahat.

Beberapa saat setelahnya, sekitar pukul 18.18 WIB, jenazah kedua berhasil dievakuasi oleh petugas.

Setelah dievakuasi, keduanya langsung dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Deni Koswara mengaku, penemuan dua jenazah baru itu bermula saat kepolisian menghubungi pihaknya.

Baca juga: Dirampok 5 Orang Mengaku Polisi di KBT, Seorang Pria Ditendang, Disetrum, dan Ditodong Celurit

"Saya dapet informasi dari Polsek itu barusan posisi jam 16.00 WIB bahwa ada dua lagi (korban tewas)," ungkapnya saat ditemui usai evakuasi korban, Kamis malam.

Deni mengungkapkan, pihaknya sempat menemui kendala saat mengevakuasi korban, yakni tingginya level air di gorong-gorong itu.

Dia juga khawatir ada zat beracun yang ada di air tersebut.

Oleh karenanya, BPBD harus menyedot terlebih dahulu air yang ada di sana.

"Yang jelas air sangat tinggi saat itu. Kita khawatir kalau misalkan ada gas metan segala macem, kita perlu penyedotan sehingga air habis dulu," urai Deni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com