Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Lelang Belum Selesai, Revitalisasi Tugu Pamulang Mundur dari Rencana Awal

Kompas.com - 28/10/2021, 09:14 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Proses revitalisasi Tugu Pamulang di Jalan Raya Siliwangi, Tangerang Selatan, Banten, mundur dari jadwal yang sudah direncanakan.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, revitalisasi Tugu Pamulang yang menurut rencana dimulai pada pekan ketiga Oktober 2021, harus mundur hingga November.

Hal tersebut karena Pemerintah Provinsi Banten sampai saat ini masih melaksanakan proses lelang pembangunan untuk merevitalisasi Tugu Pamulang.

"Saat ini sedang proses lelang. Insya Allah akhir Oktober prosesnya selesai," ujar Arlan melalui pesan singkat, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Pemprov Banten Umumkan Desain Baru Tugu Pamulang, Wali Kota Tangsel: Jangan Bagus di Gambar Saja

Selain itu, lanjut Arlan, Pemerintah Provinsi Banten juga masih membahas lebih lanjut material yang akan digunakan untuk detail ornamen Tugu Pamulang.

"Iya, jadi mundur karena kami ada proses pendetailan material struktur tugu yang perlu hati-hati," ungkap Arlan.

Diberitakan sebelumnya, revitalisasi Tugu Pamulang akan dimulai pada pertengahan Oktober 2021. Bentuk tugu yang baru akan menggunakan desain dari pemenang sayembara.

Diketahui, Pemerintah Provinsi Banten telah mengumumkan pemenang sayembara desain Tugu Pamulang.

Baca juga: Pengakuan Pengemudi Taksi Online yang Tabrak 2 Jambret hingga Tewas: Saya Kejar, Tabrak, Dia Mental

Desain hasil karya pemenang sayembara akan digunakan untuk merevitalisasi Tugu Pamulang yang saat ini bentuknya dinilai menyerupai toren air.

"Pembangunan Tugu yang menghabiskan anggaran Rp 200 juta tersebut akan dimulai pada minggu ketiga di bulan Oktober 2021," kata Arlan, Selasa (28/9/2021).

Dinas PUPR Provinsi Banten menargetkan proses revitalisasi tugu tersebut dapat rampung paling lambat pada Desember 2021.

"Untuk penyelesaiannya ditargetkan di akhir Desember 2021," jelas Arlan.

Baca juga: Ingat, Sanksi Tilang Pelanggar Ganjil Genap di 13 Kawasan di Jakarta Berlaku Mulai Hari Ini

Dalam desain yang diunggah Gubernur Banten Wahidin Halim di media sosial, bentuk baru Tugu Pamulang tak lagi hanya berupa kerangka dari tiang dengan kubah di bagian atas.

Tiang-tiang tersebut akan dibalut dengan material lain yang penuh dengan ornamen. Kubah di bagian atas yang sebelumnya dianggap menyerupai toren air pun tak lagi digunakan.

Wahidin mengatakan bahwa desain baru Tugu Pamulang memiliki ornamen motif Mandalika Batik Banten yang dinilai merepresentasikan karakter Pangeran Arya Mandalika dari Kesultanan Banten.

Selain itu, pembuat desain juga memasukkan motif Tumpal Batik Betawi, perahu, dan ombak dalam bentuk Tugu Pamulang yang akan dibuat nantinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com